Mohammed Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jangan sekali-sekali menganggap remeh Iran.
Javad menegaskan Iran sanggup meladeni peperangan melawan AS sampai titik darah penghabisan
"Yakin perang melawan Iran bakal berlangsung singkat itu mimpi," kata Zarif dalam kicauannya di Twitter.
"Siapa pun yang memulai perang tidak akan mengakhirinya," lanjutnya.
Mengutip Kompas.com, Jumat (28/6/2019) pernyataan Javad ini muncul sehari setelah Trump mengatakan jika perang pecah antar kedua negara, militer Amerika sanggup melumat Iran dalam sekejap.
Bahkan Trump sesumbar jika AS hanya akan menggunakan kekuatan udara untuk menghancurleburkan Iran tanpa perlu menyerang dengan pasukan darat.
"Yah, saya berharap tidak. Namun kami berada dalam posisi unggul jika itu terjadi. Kami berada di posisi yang kuat," seloroh Trump.
"( Perang) itu tidak akan berlangsung lama. Saya bisa mengatakan itu kepada kalian. Dan saya tidak sedang membahas tentang pasukan darat," katanya lagi.
Alasan Trump mengatakan ini lantaran Presiden Iran Hassan Rouhani yang berusaha meredam krisis antar kedua negara dengan berujar tidak ingin berperang dengan AS yang dianggap Trump bernada sarkas.
Militer Iran
Ketegangan kedua negara semakin meruncing tatkala Drone intai RQ-4 Global Hawk USAF seharga Rp 1,5 triliun ditembak jatuh Iran.
Lantas ada insiden lagi dimana AS juga menyebut Iran bertanggung jawab penuh atas serangan dua kapal tanker di Teluk Oman.
Kini ketegangan kedua negara masih dalam tensi tinggi dimana Trump diketahui sudah mengizinkan militer AS menyerang Iran.
Namun saat detik-detik terakhir, Trump membatalkan serangan tersebut. (*)