Ratusan warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengungsi ke desa tetangga, Desa Laburunci, akibat bentrokan dua kelompok pemuda.
Warga mengungsi sejak Rabu 5 Juni 2019 malam, sekira pukul 23.00 Wita, setelah rumah mereka ludes terbakar.
Awalnya, ratusan warga lari ke hutan, saat bentrokan terjadi. Warga mengaku, saat bentrokan mereka tidak sempat menyelamatkan barang berharga, sebab kelompok pemuda dari Desa Sampaobalo, menyerang menggunakan bom molotov.
"Kita lari, kita larikan anak-anaknya kita ke hutan. Mereka (kelompok pemuda yang menyerang) mengamuk bawa parang. Kita tidak punya alat, kita lari saja" jelas warga Mira.
Sementara Bupati Buton, La Bakry, menyebut jumlah pengungsi akibat bentrokan kurang lebih 700 orang di pusatkan pada tiga titik tempat pengungsian, yakni Pasarwajo, Banabungi, dan Laburunci.
Menurut La Bakry, pemerintah saat ini akan memberikan bantuan makanan hingga kondisi aman.
"Untuk penanganan pengungsi, kita sudah koordinasi dengan semua pihak terkait, pak camat, pak desa, di mana tempat pengungsian. Sekarang kita melakukan pendataan untuk suplai bantuan darurat" jelas La Bakry.
Penanganan bentrokan, menurut La Bakry, diberikan sepenuhnya kepada kepolisian, agar segera diatasi hingga kembali aman dan kondusif.
Saat ini, tenda darurat dan dapur umum sedang dibuat warga Desa Laburunci.