IMPIANNEWS.COM
LIMAPULUH KOTA, --- Bundo Kanduang menjadi ujung tombak bagi pemerintah dalam menjaga generasi penerus di Kabupaten Limapuluh Kota. Karena, Bundo Kanduang adalah penjaga negeri, dan penjaga generasi.
Demikian, disampaikan bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi dalam sambutannya menghadiri halal bi halal Bundo Kanduang se-Kabupaten Limapuluh Kota di Aula TP-PKK setempat, di kawasan kantor bupati lama, Rabu (26/6/2019).
Menurutnya, melalui ilmu yang dimiliki dengan pola pikir dan rasa jiwa yang baik, Bundo Kanduang dapat mempersatukan bangsa dengan prestasi yang menginspirasi.
"Untuk itu, pemerintah sangat memerlukan peranan Bundo Kanduang dalam pembangunan daerah, menjaga kelestaraian adat serta menjaga generasi penerus kita, "ujarnya.
Di era globalisasi, tugas dan beban bundo kanduang di tengah masyarakat semakin berat. Untuk itu, Bundo Kanduang dituntut untuk memperkuat peran dalam membentengi anak sekaligus memelihara adat dan budaya Minangkabau.
"Harapan kami, bundo kanduang dan lembaga adat lain nantinya terus berkontribusi dan membagikan, ilmu- ilmu yang bermanfaat bagi generasi muda kedepan, terutama dalam adat dan istiadat Minangkabau,"ungkapnya.
Ia juga meminta sumbangsih pemikiran dari Bundo Kanduang dalam menata kabupaten Limapuluh Kota kedepan. Menurutnya, peranan Bundo Kanduang bukan hanya soal adat dan budaya saja. Tapi juga termasuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Mari bersama-sama kita bangun Kabupaten Limapuluh Kota ke arah yang lebih baik sesuai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, "pungkasnya.
Pada kegiatan Halal bi Halal ini juga digelar Tauziyah agama dengan penceramah Ustadz Radden Awaluddin. Dalam tauziahnya Raden mengingatkan peran ibu dalam mendidik anak menjadi anak yang soleh dan soleha.
Menurutnya ada tiga kriteria yang dikatakan sebagai anak-anak yang soleh. Dimana yang pertama disetiap sholatnya selalu mendoakan keselamatan orang tuanya.
Kedua, berbakti kepada kedua orang tua, dengan mematuhi perintahnya, tidak menyakiti hati mereka, selalu berbuat baik kepada mereka, berusaha menyenangkan hati dan tidak menyusahkannya.
Terakhir, jelas Radden anak yang sholeh itu, dikematian orang tua senantiasa melepas dengan kalimat sahadat. Dimana, anak laki-laki membacakan di telinga sebelah kanan dan anak perempuan ditelinga sebelah kiri.
"Nah, disinilah peran Bundo Kanduang dalam menciptakan generasi-generasi yang berakhlak, berbakti kepada orang tua, bangsa dan negara, "jelasnya. (rel/ul)