Payakumbuh, --- Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispapora) Kota Payakumbuh mengadakan pelatihan pemandu wisata arung jeram. Pelatihan berlangsung selama 3 (tiga) hari, 24-26 Juni 2019 bertempat di Hotel Grand Narasaki, Kawasan Ngalau, Kelurahan Balai Panjang, Payakumbuh Selatan.
Pelatihan diikuti 60 peserta yang berasal dari Himpunan Pemandu Indonesia (HPI) di Kota Payakumbuh, utusan karang taruna, serta pemuda-pemudi yang memang memiliki hobi dan menyukai olahraga arung jeram.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Erwin Yunaz. Hadir saat pembukaan, Kepala Dinas Parpora Elfriza Zaharman, M.Iqbal dari HPI Sumbar, Faji, dan Mulyandri sekjen GTI dan ASITA.
Wakil Walikota Erwin Yunaz turut didaulat menjadi narasumber dengan judul materi Peran Pramuwisata dalam Pengembangan Kepariwisataan Daerah. Wawako meminta tidak sekedar ikut pelatihan saja, akan tetapi nanti harus langsung mengaplikaskan ilmu yang diperoleh.
“Kalian harus mengaplikasikan ilmu dalam pelatihan ini. Kedepannya, kalian juga harus bisa berinovasi memajukan pariwisata yang kita miliki,” ujar Erwin.
Ditambahkan, “Jika wisata kita maju, maka masyarakat dilingkungan sekitar pariwisata tersebut dengan secara otomatis juga akan terbantu secara ekonomi,” pungkas Erwin.
Kepala Dispapora Kota Payakumbuh Elfriza Zaharman menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan menyambut baik upaya pelatihan bagi pemandu arung jeram. Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk wisatawan sangat dibutuhkan seiring dengan kebutuhan wisatawan arung jeram.
Elfriza menjelaskan pemandu rafting berbeda dengan pemandu wisata lainnya. Seorang pemandu rafting, selain menguasai teknik komunikasi sebagai pemandu wisata, juga dituntut harus menguasai teknik rafting.
“Mereka tidak hanya mampu mengendalikan perahu, tetapi juga harus mampu mengamankan keamanan bagi wisatawan dan juga memiliki sendiri,” ujarnya saat ditemui, Kamis (27/6/2019).
Ditambahkan, “Jika seorang pemandu rafting mampu menguasai teknis rafting, maka para wisatawan yang melakukan rafting akan merasa nyaman”,ujar cece
Materi pelatihan, mulai dari hal teknis yang kecil seperti cara memegang tongkat dayung, cara menggerakkannya, cara mengendalikan Arah dan kecepatan perahu, hingga penyelamatan di sungai.
Pelatihan hari pertama dan kedua diisi dengan penjabaran materi didalam ruangan, dan di hari ketiga, para peserta terjun langsung ke lapangan untuk mempelajari teknik rafting yang benar di sekitar aliran Sungai Batang Agam. (rel/ul)