Pemerintah China memperingatkan akan adanya konsekuensi serius dan tidak terduga, atas keputusan Amerika Setikat (AS) mengirimkan pasukan tambahan ke Timur Tengah. AS setidaknya mengerahkan 1000 pasukan tambahan ke wilayah tersebut.
AS dilaporkan mengirimkan 1.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah, sebagai respon atas serangan dua kapal tanker di Teluk Oman. AS menyalahkan Iran atas serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi memperingatkan agar tidak membuka 'kotak Pandora' di Timur Tengah setelah AS mengizinkan pengiriman personel militer tambahan ke Timur Tengah untuk mengatasi ancaman udara, laut, dan darat" di kawasan itu.
Dikesempatan yang sama, Wang Yi kemudian mendesak Iran untuk menjaga komitmennya di bawah kesepakatan nuklir, dan telah memperingatkan agar tidak membatalkan pakta itu dengan mudah.
Dia mencatat bahwa Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengkonfirmasi berkali-kali bahwa Iran tetap berkomitmen untuk kewajibannya di bawah perjanjian nuklir.
"IAEA telah mengkonfirmasi 15 kali bahwa Iran memenuhi kewajibannya di bawah Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Dalam situasi yang ada kami berharap bahwa Iran akan mempertimbangkan dengan seksama keputusannya dan tidak akan menolak kesepakatan itu dengan mudah," ucapnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (18/6).
Wang Yi menambahkan bahwa China tetap berkomitmen untuk melindungi JCPOA, termasuk melalui kerja sama dengan para penandatangan lain demi modernisasi reaktor nuklir Arak.
"Komitmen China untuk melindungi JCPOA tetap tidak berubah. Sebagai tindakan khusus, Cina akan bekerja sama erat dengan semua pihak untuk mencapai kemajuan dalam memodernisasi reaktor nuklir Arak," tukasnya.