"Saluang Hoyak". Begini Harapan Ketua Dewan Kesenian Payakumbuh.

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Saluang merupakan Salah satu bentuk pagelaran kesenian tradisional Minangkabau. Mengikuti perkembangan zaman, kini Saluang tradisional mulai langka penggemarnya, sehingga penggiat seni mencoba memadukan musik saluang manual dengan alat musik berupa orgen tunggal. 

Maka, namanya pun mulai diubah menjadi Saluang Hoyak. Dengan dipadukannya 2 alat musik ini sehingga menjadi musik kontemporer yang diminati. Bukan hanya kalangan orangtua, tapi pemuda pun mulai termagnetik dengannya.

Di Kota Payakumbuh sendiri, setidaknya ada tiga lokasi stand musik saluang yang beroperasi sesudah shalat Isya. Selama bulan Ramadhan, kegiatan kesenian ini dimulai sesudah shalat witir hingga menjelang Shubuh. Seperti di Pasar Ibuh, Pasar Pusat Kota Payakumbuh serta di jalan lingkar Bypass Ngalau Indah.

Sebagaimana pada pada Ahad sekira jam 22:30 malam di Payakumbuh. Para penikmat kesenian tradisional Saluang berangsur angsur berdatangan dari berbagai pelosok baik dari Kota Payakumbuh maupun dari Kabupaten Limapuluh Kota serta daerah lain seperti Tanah Datar, Bukittinggi serta Kabupaten Agam.

Dalam "Lapiak Saluang" tersebut terdiri dari sekitar 3 - 4 pendendang (penyanyi - red), seorang peniup saluang, operator orgen dan seorang "Tukang Hoyak" yang berperan sebagai moderator antara pendendang dengan para penonton. 

Dengan kegiatan inilah para penggiat seni ini memenuhi selera pendengar sembari mencari nafkah keluarga. Lokasi pun juga disiapkan sempurna, termasuk tempat duduk penggemar.

Disini peran tukang hoyak sangat penting dalam meriahnya acara dendang saluang tersebut. Seperti menyampaikan pesan antar penonton dalam bentuk gurauan yang didendangkan. Penonton menyumbang (mengisi kotak) ala kadarnya sambil meminta (request) lagu favoritnya. 

Supaya diminati pendengar dan penggemar,  pendendang harus menguasai semua lagu favorit pendengar tersebut.

Suasana keakraban terjalin dengan silaturahmi yang kental diantara sesama penikmat kesenian tradisional Saluang.

Nel Edwin, selaku Ketua Dewan Kesenian Kota Payakumbuh ketika dimintai keterangan mengenai hal ini, mengatakan bahwa di kota Payakumbuh mempunyai banyak potensi pelaku kesenian tradisional Saluang ini.

"Kita berharap kesenian tradisional Saluang ini dapat hendaknya dilestarikan serta utamanya para pelaku kesenian ini mendapatkan perhatian dari pemerintah", papar Edwin Buya pada Ahad (12/05/2019) di lokasi stand saluang.

"Kami dari pihak Dewan Kesenian senantiasa berjuang agar pelaku kesenian di kota Payakumbuh mendapatkan tempat tersendiri sebagai pejuang dan pelestari dunia seni kota Payakumbuh", pungkas Nel Edwin.(ul)