Pemko Bukittinggi mulai melaksanakan berbagai persiapan untuk menuju Kota Sehat tahun 2019. |
Pemko Bukittinggi mulai melaksanakan berbagai persiapan untuk menuju Kota Sehat tahun 2019. Bertempat di ruang rapat lantai III Balaikota Bukittinggi dilaksanakan rapat persiapan titik pantau penilaian Kota Sehat yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi, Senin (27/5).
Rapat persiapan penilaian diikuti oleh seluruh Kepala SKPD, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Pemko Bukittinggi yang tergabung dalam Tim Pembina dan Tim Teknis Kota Sehat Kota Bukittinggi tahun 2019 sesuai dengan Sk Walikota Bukittinggi Nomor : 188.45-55-2019 dan juga dihadiri Bundo Kanduang serta Pengurus Fortasih Kota Bukittingi.
Wakil Walikota Irwandi mengatakan, program Kota Sehat ini merupakan program nasional yang harus disukseskan, untuk kota Bukittinggi ada lima titik pantau penilaian kota sehat.
“diminta keseriusan SKPD untuk melaksanakan kegiatan ini, sebagian kegiatan telah dilaksanakan oleh SKPD, namun semua administrasi harus tercatat dengan baik begitupun dokumen juga harus dalam bentuk visualisasi. Ada kegiatan – kegiatan yang bisa diintegrasikan dengan kegiatan SKPD yang lain sehingga dalam satu program akan bisa banyak kegiatan yang dikolaborasikan sehingga terwujudnya efisiensi”, ujar Wawako Irwandi.
Kemudian Irwandi juga menjelaskan bahwa sektor sanitasi sangat menentukan dalam penilaian kota sehat ini dan diingatkan seluruh kantor harus memiliki minimal dua tempat sampah, pemukiman harus bersih kemudian bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat yang setidaknya untuk menjaga kebersihan dilingkungannya sendiri, katanya.
Sementara itu ketua Fortasih Hasnil Syarkawi mengatakan bahwa untuk menghadapi verifikasi tahun 2019 Kota Bukittinggi telah mengirimkan data untuk verifikasi tahun 2019 yang berarti kita telah siap untuk dinilai, dan telah banyak hal yang telah dilakukan baik melakukan koordinasi dengan tim pembina dan tim teknis juga melakukan persiapan administrasi maupun mempersiapkan dokumentasi mulai dari pokja Kelurahan sampai Kecamatan.
“dalam rangka persiapan ini juga selalu dilakukan koordinasi dengan tim pembina dan tim teknis, mempersiapkan kondisi riil dilapangan, administrasi dan dokumentasi mulai dari pokja Kelurahan sampai Kecamatan serta dilakukan pembinaan titik pantau dilapangan. Untuk menyiapkan kondisi lapangan kita melakukan penilaian terhadap Pokja Kelurahan, sehingga dengan penilaian ini pokja kelurahan bisa berlomba – lomba menyiapkan kondisi – kondisi dilapangan yang bisa menjadi proritas titik pantau yang ada di kelurahan tersebut”, ujarnya.
Kemudian dijelaskan pada tahun verifikasi tahun 2019, kota Bukittinggi akan mengangkat 5 tatanan kawasan yang meliputi tatanan kawasan pemukiman, sarana dan prsarana umum meliputi, sungai bersih, Embung di ABTB, Kelurahan ODF (stop BABS), tentang pengelolaan sampah, pemukiman, puskesmas, sekolah Adiwiyata dan pasar bersih. Kemudian Tatanan kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi meliputi, fasilitas pejalan kaki, angkutan umum (tiker bebas rokok, tong sampah dsb), halte dan kawasan tertib lalu lintas.
Sementara untuk Tatanan kawasan pariwisata sehat meliputi, objek wisata, hotel dan rumah makan layak sehat, keluarahan wisata. Tatanan kawasan pangan dan gizi meliputi, lumbung padi, ketersediaan koperasi koptan dan kebun tanaman yang tidak menggunakan pestisida. Sedangkan untk tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri meliputi, KPA (masyarakat peduli AIDS), fasilitas untuk orang cacat, bedah rumah, KRR (pelayanan konseling remaja) dan Posyandu.
Setelah dilakukan pemaparan titik pantau yang meliputi 5 (lima) tatanan kawasan penilaian kota sehat oleh sekretaris Fortasih, untuk kesempurnaannya dimintakan kepada masing – masing SKPD untuk menanggapi dan melengkapi sesuai dengan bidang masing – masing. (Sy).