Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah korban Aksi 22 Mei bertambah menjadi 8 orang per Kamis (23/5) pukul 11.00 WIB. Sementara yang luka-luka bertambah menjadi 730 korban yang sedang dalam penanganan medis.
"Korban yang meninggal jumlahnya terbaru adalah 8 orang. Ini untuk menangkis kesimpangsiuran berita yang menyebutkan ada banyak sekali korban yang meninggal," kata Anies di Jakarta, Kamis (23/5).
Enam korban awal orang yang teridentifikasi ialah Farhan Syafero (31) asal Depok, M. Reyhan Fajari (16) asal Jakpus, Abdul Ajiz (27) asal Pandeglang, dan Bachtiar Alamsyah asal Batu ceper.
Kemudian Adam Nooryan (19) asal Tambora, Widianto Rizky Ramadan (17) asal Kemanggisan. Sementara itu, Anies mengatakan dua warga yang baru meninggal ialah Sandro (31) dan satu lagi belum diketahui identitasnya.
"Itu 8 nama yang meninggal semua prosesnya kita percayakan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan data-data ada di RS," jelas Anies.
Sementara korban luka-luka paling banyak berada pada luka ringan sebanyak 462 orang, kemudian nontrauma 93 orang dan luka berat sebanyak 79 orang dan belum ada keterangan 96 orang. Kemudian yang paling banyak menjadi korban ialah pemuda.
"Mereka yang mendapatkan pelayanan kesehatan adalah korban adalah usia 20-29 tahun ada 294 orang lalu usia dibawah 19 tahun ada 170 orang jadi jumlah anak muda cukup banyak disini," tegas Anies.
Atas kasus ini, Anies meminta agar semua masyarakat terus waspada terhadap pihak-pihak yang menginginkan kerusuhan.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus waspada karena kalau aksi damai berjalan dengan baik tapi ada pihak-pihak yang melakukan kerusuhan ini yang harus kita pantau," kata Anies.