Sonsong revolusi Industri 4.0 SMPN 4 Payakumbuh siap melahirkan generasi milenial yang handal.
Tampil sebagai sekolah pertama di Kota Payakumbuh yang akan menjalankan program kelas digital untuk tahun ajaran 2019/2020. Keseriusan Kepala SMPN 4 Payakumbuh Mardiyus dibuktikan dengan ajang seleksi kelas digital tingkat SD sederajat se Kota Payakumbuh
Seleksi calon peserta didik untuk kelas digital dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (06 - 07 Aprill 2019) di kampus yang terletak di Jalan Sutan Syahrir Kelurahan Pakan Sinayan Kec. Payakumbuh Barat.
Seleksi mapel Bahasa Indonesia, MTK, IPA dan IPS dilaksanakan pada Sabtu. Pihak sekolah hanya membuka kuota 1 kelas. Sementara sebanyak 65 peserta tampak antusias mengikuti ajang ini.
Dari hasil seleksi yang digelar pada Sabtu (06/04/2019) didapatlah 36 calon peserta didik untuk kelas digital yang mengikuti seleksi lanjutan pada Minggu, untuk uji praktek dasar TIK dan MS office.
Demi optimalnya berjalannya program kelas digital ini, kepala sekolah sengaja mengundang 36 walimurid dan siswa untuk mengikuti sosialisasi terkait program ini.
Berdasarkan keterangan kepala sekolah, Mardiyus didampingi Dian Angraini, S. Kom, bahwa SMPN 4 Payakumbuh akan membuka sebuah kelas digital dengan siswa minimal 20 orang sesuai dengan Dapodik. Pihak sekolah telah menyiapkan tenaga pengajar kelas digital yang sudah di diklat sebelumnya.
Disebutkan Mardiyus, untuk Sumbar kelas digital baru ada di SMPN 5 Padang Panjang dan salah satu SMP di Pasaman. Dirinya berharap SMPN 4 Payakumbuh tampil sebagai kelas digital ketiga di Sumbar dan perdana di kota Payakumbuh.
Kelas digital adalah kelas dengan menerapkan pbm tampa tatap muka, guru hanya sebagai fasilisator. Kelas virtual dimana siswa belajar (kurtilas) langsung dengan internet. Safety system by google education terhubung langsung ke kemdikbud. Bebas konten film dan game,"terang Mardiyus.
Dikatakan Mardiyus, siswa tidak perlu lagi membawa atk, peralatan dipakai hingga 3 tahun dan telah sesuai spesifikasinya. Pembelajaran dengan syncronous system , dimana siswa belajar mandiri dalam menuntaskan pbm secara individu dengan metode instruksional dengan video confrrnce.
Siswa tak perlu lagi membawa tas berisi atk,pembelajaran siswa dipandu tatap muka di kelas selanjutnya terkait tugas (PR) dan ujian via laptop melalui email (online) yang sengaja dibuat untuk setiap siswa. Selain itu walimurid juga bisa melihat nilai anaknya, serta bisa memantau kehadiran anaknya di sekolah dengan sistem sinkronisasi. Siswa bisa mencari tugasnya di internet
Untuk ta 2019/2020 SMPN 4 Payakumbuh sengaja buka kelas digital diawali kelas VII. SMPN 4 Payakumbuh sudah terakreditasi A memiliki 28 rombel dengan 825 siswa. Memiliki 63 orang tenaga pendidik dan kependidikan. Terkait sarpras Bapak / Ibu bisa lihat sendiri, insyaallah lengkap dan kita unnk juga mandiri. Apapun prestasi kita tidak ketinggalan dengan sekolah berprestasi lain di Payakumbuh.
Demi terwujudnya kelas digital ini tentunya butuh dukungan walimurid calin siswa kelas digital, untukitulah kita berkumpul hari ini. Guna melahirkan kesepatan dan dukungan. Karena pihak sekolah kurang dana. Selain itu pihak sekolah juga tidak boleh memaksakan kehendak kepada siswa dan walimurid guna terwujudnya kelas digital ini.
"kalau bapak dan ibu sudah yakin dengan program kelas digital ini, kita laksanakan dan sekolah siap memfasilitasinya. Terkait penyadaan laptop atau tabletnya, ya kami serahkan kepada calon siswanya,"
"kelas digital adalah jawaban tantangan anak ke depan. Dunia mereka beda. Dengan era kita. Mereka akan dipengaruhi kemajuan teknologi. Mereka kita siapkan sonsong revolusi industri 4.0. Dan kita siapkan generasi tersebut melalui pendidikan karakter kelas digital, yang bebas virus negatif,"imbuhnya lagi.
Dibandingkan dengan era kita orangtua, Dulu kita tonton layar tancap. Tapi kalau film dewasa, anak kecil dibendung dan tidak boleh tonton. Zaman itu penuh kode etik film yang terjaga. Sekarang film bisa ditonton dui tangan
Berangsur, secara tak langsung tenaga manusia digantikan teknologi, sekitar 10 - 15 tahun kedepan. Era ini akan berkembang, kemajuan teknologi, mereka akan hadapi bukamn dielakkan. Melalui kelas digital kita bendung anak kita. Tapi kita arahkan bagaiman internet atau IT bisa berdaya guna dan manfaat bagi pendidikan. Karena kedepan mereka juga akan jumpai dunia ini, minimal UN dan mendaftar online.
"Laptop yang dibeli siswa akan dimanfaatkan selama 3 tahun siswa bersekolah disini. Kita terapkan pembelajaran video confrence antara guru dan murid. Bukan berarti mengajar guru untuk santai-santai, tapi guru harus lebih gesit dibanding siswa dalam mencari bahan ajar. Menjalin kerjasama dengan pemilik link nasional dan internasional bidang pendidikan,"terang Mardiyus lagi.
"Jika seleksi tahap I belum mampu memenuhi kuota kelas digital, seleksi tahap II akan kita buka setelah ini. Intinya kelas digital ini kita jalankan, dan kita sudah melapor pada pimpinan. Pimpinan merestui dan mengapresiasi inovasi ini,"pungkas Mardiyus didampingi Dian.
Terpisah Kepala Dinas pendidikan Kota Payakumbuh, Agustion melalui Kabid Dikdas Tafril Samry saat dikonfirmasi melalui WA, Minggu siang membenarkan program kelas digital SMPN 4 Payakumbuh.
"Ya , kita sudah terima laporan terkait hal ini. Kita supor saja selagi tidak melanggar rambu-rambu pendidikan karakter. Kita sudah arahkan supaya dirapatkan dengan unsur sekolah dan walimurid calon siswa kelas digital secara apik. Sekarang memang dunia IT. Gudang ilmu juga bisa secara autodidak di google , seperti di Google for education, Google drive for data, chrome Books dan Google classroom,"terang Tafril.
"Laksanakanlah inovasi baik ini, berhasil kita sharing deng an sekoah lain,''singkat Tafril Samry.
Romi, Salah seorang walimurid calon siswa kelas digital menyambut baik program tersebut. Kalau anaknya diterima nanti sebagai siswa kelas digital dirinya berharap pihak sekolah lebih siap, karena program tergolong ekspensif. (ul)