Guna mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi menyebarkan konten positif melalui internet dan melawan hoaks yang kini kian marak menyebar di kalangan masyarakat, Siberkreasi yang merupakan Gerakan Nasional hadir memberikan pemahaman literasi digital kepada generasi milenial khususnya kepada pelajar dan mahasiswa yang ada di Kota Bukittinggi dalam bentuk Seminar Nasional dan Lokakarya school of Influencer dengan menghadirkan keynote Speech Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara dan turut dihadiri oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias yang digelar di Perpustakaan Nasional Proklamator Bung Hatta, Rabu (25/4).
Ivana selaku panitia penyelanggara mengatakan bahwa Siberkreasi yang merupakan gerakan nasional untuk menanggulangi ancaman potensi bahaya terbesar yang sedang dihadapi oleh Indonesia, yaitu penyebaran konten negatif melalui internet seperti hoaks, cyberbullying dan online radcalism.
“Siberkreasi merupakan program nasional yang lahir pada akhir Oktober 2017 yang berkaitan dengan literasi digital yang diprakarsai oleh beberapa kementerian dan lembaga. Kegiatan School of Influencer di Bukittinggi kali ini merupakan daerah yang ke 9 dan sebelumnya telah dilaksanakan di Medan, Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, Magelang, Bekasi dan Depok, dengan tujuan menginisiasi dan mengajak anak – anak muda Indonesia untuk memproduksi konten kreatif seperti Video, gambar, artikel, blog dan vlog yang positif di internet”, sebutnya.
Ditambahkan Ivana bahwa kita mendorong khususnya para generasi milenial yang berasal dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum untuk menjadi konten positif terutama di sosial media, karena untuk melawan konten negatif ya tentunya salah satu caranya adalah meningkatkan konten positif, supaya dengan lebih banyak konten positif orang akan melihat dan tersimulasi untuk mau juga menjadi produsen konten positif, sebutnya.
Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengucapkan terima kasih dan menyambut baik dengan digelarnya School of Inluencer di Kota Bukittinggi. Dengan kehadiran Menteri Kominfo RI sebagai keynote speech akan banyak hal – hal dan informasi yang didapat oleh para pelajar dan generasi milenial Bukittinggi tentunya.
“zaman sekarang kemajuan tekhlogi informasi tidak bisa kita hambat, untuk itu bagaimana kita harus dengan bijak dan cerdas menggunakan tekhnologi ini, literasi digital ini bisa memberikan pemahaman bagaimana menghindari dampak negatif dan memaksimalkan dampak positifnya, kehadiran Menteri Kominfo sebagai keynote speech tentu nantinya akan banyak memberikan informasi dan motvasi kepada semua, untuk itu manfaatkan waktu yang singkat ini dengan sebaik – baiknya”, ujar Walikota Ramlan.
Menteri Kominfo RI Rudiantara selaku keynote speech dalam paparannya mengatakan, mengingat pada tahun 2030 yang akan datang Indonesia akan menghadapi Bonus Demografi dimana para generasi milenial saat ini akan berada di posisi generasi produktif, lebih banyak mengajak untuk menggunakan gadget atau ponsel kepada hal – hal yang positif dan bermanfaat serta tidak menshare hal – hal negatif yang akan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“sepuluh atau sebelas tahun yang akan datang Indonesia akan mendapatkan Bonus Demografi dimana usia produktif dua kali lipat dari usia non produktif, untuk mencari pekerjaan tidak hanya berdasarkan lamaran tetapi orang akan melihat akun media sosial untuk itu gunakan ponsel kepada hal – hal yang positif karena jejak digital seseorang tidak akan pernah hilang walua telah meninggal sekalipun, kemudian pada saat itu ekonomi Indonesia akan mengalami peningkatan dimana orang akan berfikir apa yang bisa saya beli hari ini dan belanja apa hari ini, karena kemampuan ekonominya naik menjadi 2,5 sampai 2,7 kali lipat dari sekarang. Jadi manfaatkan itu dan harus mulai berfikir apa yang harus saya jalankan dari sekarang, karena cara berekonomipun akan berbeda jual beli dengan menggunakan teknologi atau digital”, ungkapnya.
Kemudian Menteri Rudiantara juga berpesan agar menyayangi pulsa, karena sekarang menelpon menggunakan aplikasi. “sekarang yang menelpon membayar, yang menerima baik berita, foto ataupun video juga membayar, bayangan kalau kita menerima foto, gambar dan video serta informasi yang tidak benar kita akan rugi dua kali sebab kita kena hoaks dan pulsa kita juga tersedot pula, untuk itu jangan diteruskan, hapus saja dan sayangi pulsa jangan sampai tersedot gara – gara hoaks”, pesannya.
Seminar yang berlangsung satu hari ini diikuti oleh lebih dari 300 orang pelajar dan mahasiswa dari 11 SLTA dan 7 Perguruan Tinggi yang berada di Bukittinggi. (Sy)