KPU Kota Payakumbuh menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilu 2019, Selasa (11/4/2019).
Kegiatan tersebut diadakan di GOR M. Yamin Payakumbuh.
Ketua KPU Kota Payakumbuh Bapak Haidi Mursal SP mengatakan Simulasi ini menggambarkan apa yang terjadi di lapangan nanti saat proses pumungutan suara yang merupakan puncak dari seluruh penyelenggaraan Pemilu 2019.
Simulasi ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat teknis yang telah dirancang termasuk memahami kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki dalam proses pemungutan dan penghitungan suara nantinya.
"Ini bagian evaluasi guna memberikan pemahaman dan penekanan kepada KPPS, PPS dan PPK terkait beberapa perubahan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara," katanya.
Layaknya pemungutan suara pada umumnya, warga yang datang ke TPS disediakan kursi tunggu. Kemudian dipanggil oleh KPPS serta diberikan surat suara untuk dicoblos.
Ada lima surat suara yang diserahkan, yakni surat suara Capres dan Cawapres, warna abu-abu, surat suara DPRD Kab/Kota warna hijau, DPRD Provinsi warna biru, DPR RI warna kuning dan DPD RI berwarna merah.
Menurut Divisi Teknis KPU Kota Payakumbuh Bapak Nofal A. Gayur mengatakan, Lima surat suara tersebut rupanya tak semua benar-benar menampilkan gambar surat suara yang bakal digunakan pada Pemilu 17 April nanti.
Tiga surat suara, yakni DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota atau Kabupaten tidak memperlihatkan gambar partai yang menjadi peserta Pemilu. Namanya pun tidak dicantumkan. Melainkan menggunakan lambang partai dengan nama buah-buahan.
"Simulasi ini tidak serentak, tapi dilakukan KPU di Indonesia. Ini juga pelengkap dari semua bimtek yang sudah KPU berikan kepada PPK, PPS, dan KPPS. Jadi mereka bisa langsung menerapkan pengetahuan yang mereka dapat pada simulasi ini," katanya.
Ia mengaku, simulasi melibatkan seluruh penyelenggara. Namun, penyelenggara ada yang berperan sebagai pemilih dan saksi. Beliau optimistis, KPPS dapat melaksanakan tugas dengan baik.
"Jadi yang benar terlibat itu penyelenggara seperti PPK, PPS, dan KPPS, serta pengawas dari Bawaslu Kota Payakumbuh sebagai pengawas TPS. Sedangkan partai yang bertarung adalah partai buah-buahan. Ada 60 orang yang terlibat di simulasi ini," jelasnya.
Sementara itu Ketua Bawaslu Kota Payakumbuh Bapak Muhamad Khadafi berharap, masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam memberikan hak suaranya. Serta ikut mengawasi setiap proses tahapan pencoblosan dan penghitungan suara. Sehingga pemilu serentak ini bisa akuntable dan mendapatkan pemimpin terbaik.
Dalam Simulasi ini KPU Kota Payakumbuh tidak memperlihatkan keberpihakan pada pelaksanaan tersebut. Telihat dari gambar partai yang menggunakan nama-nama buah. Sehingga pilihan pun tetap bisa dirahasiakan.(ul)