Guna memberikan edukasi terkait proses pemungutan dan penghitungan suara pemilihan umum serentak yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bukittinggi menggelar Simulasi Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di TPS Pemilu Serentak Tahun 2019 yang bertempat di Lapangan Atas Ngarai Bukittinggi, Minggu (14/4).
Simulasi dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi dan turut dihadiri oleh Kabag Ops Polres Bukittinggi, Komisioner KPU, Kasatpol PP, PPK, PPS dan ketua serta ratusan anggota KPPS se Kota Bukittinggi.
Ketua KPU Beni Azis mengatakan bahwa Simulasi ini adalah merupakan wujud kesiapan teknis dari pada KPU dengan jajarannya dalam penyelenggaraan, pemungutan dan penghitungan suara di TPS nantinya.
“Simulasi ini merupakan gambaran atau skenario yang disusun, kasus –kasus yang nantinya ada dilapangan, karena mungkin saja nanti akan ditemui ada pemilih tidak membawa identitasnya, dan bisa saja seseorang yang mempunyai hak pilih tidak membawa C6-nya dan kasus lainnya seperti bagaimana kawan – kawan di TPS nanti memfasilitasi saudara – saudara kita yang disabilitas dalam menggunakan hak pilihnya”, ujar Beni.
Kemudian Wakil Walikota Irwandi menyampaikan bahwa Pemilu merupakan hak konstitusional yang didapatkan sekali lima tahun, untuk itu wakil walikota mengajak kepada seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih untuk betul-betul menggunakan hak pilihnya dengan baik.
“kita berharap masyarakat yang mempunyai hak pilih menggunakan hak pilihnya dengan baik, dari pemerintah akan berupaya supaya Pemilu ini berjalan dengan lancar, aman dan tertib. Harapan kita dalam pelaksanaan nanti saksi betul – betul mengikuti aturan dan tertib, jangan terjadi hal – hal yang tidak kita inginkan. Tadi sudah dijelaskan, bahwa saksi itu membawa mandat dari partainya, ini betul – betul menjadi kunci. Petugas KPPS betul – betul melihat daripada mandat yang diberikan oleh partai masing – masing dan kita berharap juga dalam hal ini bagi yang penyandang disabilitas agar didahulukan dan yang sakit betul – betul mempunyai surat keterangan dokter juga diberikan prioritas dalam pelaksanaan ini”, ungkap Wawako.
Kemudian Wawako juga berharap untuk menjadi perhatian adalah dalam hal membawa logistik, mulai dari surat suara, kotak suara masing – masing TPS, disamping pengawasan pihak kepolisian juga perlu dukungan apakah dari Linmas dan pengawasan dari Bawaslu, ujarnya.
Selanjutnya dikatakan, saya dan walikota atas nama pemerintah Kota menghimbau seluruh masyarakat untuk betul-betul menggunakan hak pilihnya dan jadilah pemilih yang cerdas.
Simulasi yang berjalan lancar tersebut diibaratkan dimulai pukul 07.00 Wib hingga pukul 13.00 Wib. Simulasi ini juga diwarnai dengan drama mulai dari warga yang tidak mau antri sampai kepada warga yang marah – marah karena tidak mau mencelupkan jarinya pada tinta yang telah disediakan panitia sebagai tanda telah melakukan pencoblosan, namun dengan kesigapan serta keramah tamahan petugas KPPS menjelaskan kepada pemilih semua berjalan tertib dan lancar. (Sy)