Universitas Negeri Padang (UNP) menjadi tuan rumah dalam acara Konvensi Nasional Pendidikan Indinesia ( KONASPI ) lX yang berlangsung selama empat hari, yakni dimulai tanggal 13 hingga 16 Maret 2019. Acara dibuka langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI. Prof. Muhammad Nasir, Ph. D., di Pelataran Rektorat UNP, Rabu 13/3/2019.
Universitas Negeri Padang (UNP) selaku tuan rumah Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX dan Konferensi Internasional menerima sebanyak 2.089 peserta dari 12 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) se-Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Rektor UNP, Prof. Ganefri, selaku Ketua Pelaksana di Pelataran Rektorat UNP.
Ganefri mengatakan bahwa UNP ditunjuk sebagai tuan rumah oleh rektor dari 12 LPTK. Universitas Negeri Padang mulai menjalankan amanah menjadi tuan rumah Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI).
Penyelenggaraan KONASPI tahun ini merupakan yang kesembilan kalinya. Keputusannya ditetapkan pada hari terakhir KONASPI VIII di Jakarta, 2016 lalu. Pada awalnya KONASPI dilaksanakan secara periodik 4 tahun sekali.
Kemudian dalam perkembangannya diputuskan untuk diselenggarakan dalam 2 atau 3 tahun sekali mengingat percepatan dan perubahan dunia pendidikan dan teknologi yang berkembang pesat yang berpengaruh terhadap dinamika pendidikan nasional.
Dikatakan Rektor UNP, Prof. Ganefri sebagai tuan rumah mengharapkan KONASPI IX ini menjadi wahana akademik kaum pendidik dalam memberikan sumbangsih pemikiran bagi manusia Indonesia seutuhnya terutama di bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, ajang bertukar pengetahuan dan informasi, pengalaman dan peluang kerjasama dan momentum silaturahim antar pimpinan dan dosen LPTK se_ Indonesia.
Menristekdikti RI, Prof. Muhammad Nasir, Ph. D., memberikan sambutan sekaligus membuka acara Konaspi IX secara resmi di Pelataran Rektorat UNP, Indonesia dihadapkan pada tantangan yang luar biasa pada era revolusi industri 4.0. Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Meristekdikti) RI, Prof. Muhammad Nasir, Ph. D., dalam acara Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) IX dan Konferensi Internasional di Pelataran di Rektorat Universitas Negeri Padang (UNP),
Nasir menyampaikan bahwa saat ini terjadi integrasi antara digital dan manusia yang harus diantisipasi dalam lingkungan Kemenristekdikti, khususnya di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Ia menambahkan bahwa setiap tahunnya LPTK meluluskan setidaknya 300 ribu tenaga pendidik, tetapi hanya 120 ribu tenaga pendidik yang mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, Nasir mengatakan bahwa sertifikasi guru masih menjadi polemik yang juga harus diantisipasi. "Dalam hal ini ada beberapa permasalahan, misalnya pendidikan profesi guru dalam jabatan dan persiapan.
Menurut Nasir, Perguruan Tinggi masih menerapkan sistem yang lama dan menganggap sistemnya tersebut yang terbaik. "Perguruan Tinggi asyik dengan dunianya sendiri, sementara dunia luar sudah berubah," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata Nasir, setiap Perguruan Tinggi seharusnya turut bersaing dan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin maju, hal itu akan menciptakan lulusan yang berkualitas dan berdayasaing tinggi nantinya.
"Semoga dengan diselenggarakan kegiatan Konaspi ini, Indonesia bisa menghasilkan guru yang berkualitas dan murid yang berkualitas pula," harap Nasir. (Ay)