Halaman Kantor Bupati Pasaman Barat dipenuhi ratusan massa dan aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP dalam acara simulasi pengamanan kota (Sispam Kota) pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 mendatang.
Ratusan massa yang terdiri dari Satuan Pelindung Masyarakat (Satlinmas) ini ikut pada kegiatan yang dimulai dengan Apel Kesiapsiagaan menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) yang juga dihadiri oleh Bupati H.Syahiran dan Unsur Forkopimda serta para komisioner KPU dan Komisioner Bawaslu Kabupaten Pasaman Barat, Ormas, dan tokoh masyarakat serta tokoh agama.
Apel gabungan tersebut dipimpin oleh Kapolres Pasbar AKBP. Iman Pribadi Santoso, S.I.K dan juga didampingi Perwira Penghubung Kodim 0305 Pasaman Mayor Inf. Idham Chalid.
Amanat Kemenkumham yang dibacakan oleh Kapolres Pasbar dihadapan peserta apel menekankan poin penting dalam menghadapi Pemilu nanti. Pasalnya, Pemilu kali ini merupakan Pemilu yang cukup besar, karena dalam waktu yang bersamaan masyarakat memilih Presiden, anggota legislatif, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga pusat.
“Hari ini, kita bersama-sama unsur komponen bangsa TNI, Polri, Ormas, Linmas menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi Pemilu kelak. Sebab, Pemilu kali ini merupakan perhelatan demokrasi yang menjadi sorotan internasional. Sukses tidaknya demokrasi kali ini menjadi tolak ukur kita semua,”paparnya.
Iman menambahkan, apel yang serentak di seluruh Indonesia tersebut juga menekankan kepada semua komponen bangsa untuk bersama-sama memerangi hoax, tantangan kedepan yang akan dihadapi dalam berbagai bentuk kerawanan-kerawanan yang akan timbul dalam proses penyelenggaraan Pemilu. TNI/Polri bertanggung jawab dalam mengamankan Pemilu dan mengambil sikap jika terjadi pelanggaran serta kerusuhan.
“Semua komponen bangsa yang terlibat dalam pengamanan Pemilu agar menjalankan tugas dengan sebaik mungkin. Bagi TNI/Polri tugas negara merupakan tanggung jawab yang harus dijalankan dengan sungguh-sungguh,”Ujarnya.
Yang paling penting tegas Iman, tugas dalam mengamankan Pemilu serentak ini merupakan kehormatan dan menjadi ladang amal. Selain itu, jalin sinergitas antar unsur pemerintah, ormas dan komponen masyarakat lainnya serta segera laporkan jika ada terlihat pelanggaran yang terjadi dan netralisir kemungkinan-kemungkinan yang akan mencederai penyelenggaraan Pemilu.
“Tindak tegas pelanggaran –pelanggaran dalam Pemilu. Babinsa dan Bhabinkamtibmas harus mampu menenangkan masyarakat dalam menerima informasi yang tidak benar, “tegas periwa berpangkat dua melati ini.
Simulasi dilakukan dengan dipimpin oleh anggota Polri yang mana diperagakan terjadinya kerusuhan diantara 2 kubu partai yaitu antara partai semangka dengan partai nanas serta terjadinya penyerangan ke tempat pemungutan suara dan kantor KPU.
Diperlihatkan kesigapan anggota Polri dalam mengamankan setiap kerusuhan yang terjadi dan menindak setiap pelaku kerusuhan dengan cepat dan terukur berkat komunikasi yang terarah dan sinkron diantara satu sama lain.
Tampak dihalaman kantor bupati, juga diperlihatkan kekuatan alat pendukung pengamanan seperti Mobil Patroli, Kendaraan Roda Dua, mobip Dalmas, dan Mobil AWC yang nantinya akan disemprotkan air untuk mengurai massa serta anggota Dalmas lengkap dengan gas air mata. (ed)