Jaksa Agung Israel mengatakan akan
mengenakan tuduhan korupsi terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia
dinilai menerima hadiah mahal dari berbagai sumber termasuk dari pengusaha
Australia James Packer.
Tindakan yang
dramatis ini di mana untuk pertama kalinya seorang perdana menteri Israel yang
sedang memerintah dikenai tuduhan pidana, terjadi hanya enam minggu sebelum
pemilihan umum. Itu membuat prospek terpilihnya kembali Benjamin Netanyahu
menjadi tidak menentu.
Netanyahu dituduh menerima hadiah senilai 372
ribu dolar Australia (sekitar Rp 3,75 miliar) dari sejumlah pengusaha kaya dan memberikan
hadiah agar mendapatkan pemberitaan yang bagus dari surat kabar dan sebuah
situs. Dia telah membantah melakukan kesalahan dalam tiga penyelidikan korupsi
yang sudah berlangsung lama terhadapnya.
Dalam salah satu kasus, Kasus 1000, Netanyahu
dituduh menerima hadiah termasuk minuman sampanye, dan cerutu dari Arnon
Milchan, seorang produser Hollywood yang juga seorang warga Israel dan juga
dari pengusaha Australia James Packer. Kedua orang ini membantah telah berbuat
kesalahan.Netanyahu (69 tahun) bisa dikenai hukuiman maksimal 10 tahun
penjara bila terbukti menerima suap, dan maksimal hukuman penjara tiga tahun
karena penipuan dan 'melanggar sumpah jabatan.'
Dalam
pernyataannya yang disiarkan televisi, Netanyahu mengatakan dia adalah korban
'persekongkolan' politik.
"Tidak
ada sama sekali dalam tuduhan-tuduhan ini." katanya.
"Seluruh
tuduhan ini akan runtuh nantinya."
"Tekanan
dari kiri sudah bekerja." kata Netanyahu lagi sambil menambahkan tuduhan
resmi terhadap dirinnya mengancam demokrasi Israel.
Netanyahu
mengatakan dia tidak bermaksud mengundurkan diri, dan berjanji akan terus
menjadi perdana menteri 'untuk bertahun-tahun lagi.'
Menurut
pernyataan dari Kementerian Kehakiman Israel, dakwaan resmi, berupa tuduhan
penyuapan, penggelapan, dan pelanggaran kepercayaan akan tergantung pada
pertemuan Netanyahu dengan Jaksa Agung Israel.
Dalam
pertemuan yang mungkin akan dilaksanakan setelah pemilu pada 9 April tersebut,
Netanyahu akan berusaha untuk membujuk Jaksa Agung Avichai Mandelblit untuk
tidak mengenakan tuduhan.
Jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat
menjelang pemilu
Benjamin
Netanyahu yang mencalonkan diri lagi untuk menjabat untuk periode keempat akan
menjadi perdana menteri Israel yang paling lama memerintah bila dia memenangkan
pemilu.
Bulan Desember lalu, polisi Israel menyarankan agar Netanyahu dikenai
tuduhan resmi atas penyuapan, penggelapan dan pelanggaran kepercayaan tersebut,
dan sekarang tergantung kepada Jaksa Agung Mandelblit akan akan secara resmi
melakukannya.
Jajak
pendapat menunjukkan persaingan ketat menjelang pemilu dengan aliansi kiri
tengah bisa mengalahkan Partai Likud pimpinan Netanyahu. (***)