Labuang Baruak merupakan salah satu destinasi ekowisata di Kabupaten Pesisir Selatan selain dari objek-objek pariwisata lain yang berada di daerah teritorial Kabupaten Pesisir Selatan.
Sebanyak Empat orang Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata National Hotel Insitute (STP NHI) Bandung Program Studi Destinasi Pariwisata, berkunjung ke Labuang Baruak kecamatan Batang Kapas Pesisir Selatan.
Erga Caesar Pangesi selaku ketua rombongan kepada impiannews.com, Kamis (28/02) mengatakan, "Labuang Baruak memiliki potensi yang sangat bagus. Ini dapat kita lihat dati sektor alamnya yang sangat alami, pantainya yang bersih, dan memiliki air yang begitu jernih, serta keindahan laut, dan pantai dengan hamparan pasir putihnya yang sangat eksotis, juga panorama matahari terbenam yang begitu menawan", ungkap Erga.
Erga juga menambahkan, kalau dilihat dari sisi akademisi, kajian perencanaan Labuang Baruak yang bergerak di ekowisata sudah sesuai dengan prinsipnya.
Lebih lanjut Erga menjelaskan, "Ada 4 indikator ekowisata, yang pertama berbasis alam, kedua memiliki aspek konservasi, dan ketiga adalah mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat atau aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, kemudian yang keempat adalah aspek edukasi atau pembelajaran dan pendidikan".
"Labuang Baruak sudah memiliki ini semua. Tinggal hanya pengemasannya saja lagi yang perlu ditingkatkan. Maka dari itu untuk ke depan agar mampu bersaing, perlu lebih dirumuskan lagi secara matang suatu konsep pengembangan yang berpihak pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga diharapkan mampu memberikan manfaat yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat setempat secara merata dan berkelanjutan", lanjut Erga.
"Dan ada sebuah pengalaman unik yang sangat-sangat bagus untuk ditawarkan kepada para wisatawan, seperti yang telah kami dapatkan pada malam hari di Labuang Baruak. Kami ikut menyaksikan, dan langsung ikut dalam penangkapan ikan secara tradisional, yang biasa disebut masyarakat lokal dengan "Mambagan", serta permainan permainan rakyat yaitu bermain kapal api yang terbuat dari sabut kelapa", tambah Erga.
Ketua Yayasan Bahana Pesona Natural, Rino mengatakan, "Kami dalam hal ini bekerja sama dengan masyarakat lokal guna pengembangan ekowisata berbasis masyarakat ini. Selain labuang baruak, masih di kawasan tersebut juga terdapat tempat lainya seperti Ujuang Karang, Batu Baruak, dan Batu Nago yang mempunyai sejarah dan legendanya", ucap Rino.
Rino juga mengatakan, Partisipasi masyarakat menjadi penunjang utama dalam penyusunan perencanaan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, karena tujuan utama dari pengembangan ini lebih menitikberatkan pada kepentingan masyarakat lokal sehingga program yang dibuat tepat sasaran dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat setempat.
Edwart, salah satu penggagas pengembangan ekowisata Labuang Baruak, menyampaikan, "Sangat diperlukan strategi yang efektif, guna pengembangan ekowisata Labuang Baruak dengan cara memberdayakan masyarakat lokal sebagai pemilik sekaligus pengelola. Sehingga destinasi ekowisata Labuang Baruak dapat menjadi bagian dari sumber penghidupan bagi masyarakat lokal".
"Dengan kondisi tersebut akan menjadi kekuatan tersendiri bagi masyarakat Nagari Labuang Baruak dalam menunjang pengembangan ekowisata yang berbasis masyarakat", tambah Edwart.(zn)