Harmonisasi hubungan Provinsi dan 19 Kabupaten/ Kota se Sumbar yg membuahkan penghargaan Nasional 2019 untuk Kota Sawahlunto sebagai Dinas terbaik kategori penduduk kecil se Indonesia dan penghargaan kategori layanan khusus untuk Bupati Pesisir Selatan, menarik perhatian Pemprov Riau dalam rangka akselerasi kinerja 12 Kabupaten / Kotanya.
Hal ini disampaikan kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kependudukan dan Catatan Sipil ( PPKBK - Dukcapil) Provinsi Sumatera Barat, Novrial, SE, MA. Akt disela-sela kesibukan hari ini lewat Whastaapnya, Padang, Minggu sore (17/3/2019).
Novrial lebih jauh menyampaikan kegiatan ini atas insiatif bersama, pada tanggal 14-15 maret 2019 telah dilaksanakan rapat forum bersama Sumbar - Riau di Kabupaten Siak dan dilanjutkan di Dinas Dukcapil PPKB Prov. Riau di Pekanbaru, yang diikuti oleh Kadis Dukcapil Provinsi dan 19 Kabupaten/ Kota se Sumbar,
Rapat forum ditujukan untuk penyatuan persepsi pelayanan adminduk di Prov. Sumbar dan Riau dengan sharing pengalaman metode pencapaian kinerja dan kreasi inovasi pelayanan oleh Sumatera Barat dan pengalaman formulasi anggaran, pola dukungan tim anggaran pemda dan DPRD serta konstruksi dan visualisasi kantor yg representatif oleh Provinsi Riau, ujarnya
Kadis PPKB Dukcapil Sumbar juga menyampaikan, beberapa hal yg disepakati antara Sumbar - Riau adalah: formulasi forum bersama dengan pelaksanaan raker dua kali setahun bergantian di masing -.masing provinsi, pelayanan bersama di wilayah perbatasan Pasaman - Rokan Hulu, Lima puluh kota - kampar dan Sijunjung/ Dharmasraya - Kuantan Senggigi, penyatuan persyaratan pelayanan dokumen adminduk, fasilitasi dokumen pindah datang antar daerah, dan fasilitasi pelayanan perantau di daerah masing-masing.
Khusus untuk perantau Sumbar di Riau direncanakan acara pelayanan adminduk perantau di Pekanbaru pada bulan November 2019.
Pembentukan forum bersama dua provinsi ini pertama kali dilakukan oleh 34 provinsi se Indonesia, sama halnya dengan pelayanan bersama 19 kab/kota di daerah dengan kinerja rekam cetak terendah tahun lalu di Solok Selatan yang diadopsi Kemendagri dengan metode yang sama untuk membantu daerah-daerah di Indonesia Timur, diyakini akan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia, ungkapnya. (zs)