Debit Air Meningkat, Banjir Pangkalan Hanyutkan Truk

IMPIANNEWS.COM (Limapuluh Kota). 

Tingginya curah hujan yang melanda Kabupaten Limapuluh Kota sejak kemaren membuat debit air Batang Maek dan Batang Manggilang  meluap banjiri perumahan warga yang bermukim disekitarnya. Selain metendam areal pertanian warga, banjir juga menghanyut sebuah truk yang diduga mengalami kerusakan dan ditabrak mobil belakangnya. Tak ayal truk kecebur masuk ke genangan banjir.

Untuk diketahui, Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Kapur IX merupakan daerah yang tergolong rendah di Kabupaten Limapuluh Kota. Lebatnya hujan di Kecamatan Gunung Omeh dan kecamatan Suliki menumpuk di kawasan ini. Pintu air PLTA Koto Panjang riau sangat berperan penting dalam rangka proses pengurangan debit air di 2 kecamatan ini. 

Kondisi banjir ini dibenarkan Plt. Camat Pangkalan, Zulkifli Lubis melalui Kasi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Sudirman Oncu.

"Ya, saat ini kampung kita dilanda banjir. Benar ada sebuah truk yang nyemplung ke genangan banjir akibat ditabrak mobil dibelakangnya yang diduga blong rem. Banjir juga genangi rumah warga dan areal pertanian,"terangnya.

"Kondisi ini sudah kita laporkan secara berjenjang kepada Kalaksa BPBD. Dan tim BPBD bersama OPD terkait sudah dan warga. Selain itu kita (pemkab limapuluh kota) juga telah berkoordinasi dengan pihak PLTA Koto Panjang Riau. Pintu air bendungan Koto Panjang akan dibuka Senin (04/02/2019). Hal ini sangat kita khawatirkan karena debit air semakin meningkat saat ini akibat hujan lebat di maek dan suliki. Saat ini cuaca mendung merundung kecamatan pangkalan,kalau hujan lebat nanti sore atau malam, bisa jadi air akan genangi jalan nasional seperti dulu. Semoga Allah menjauhkan bencana dari negeri kita, Aamiin,"pungkas Sudirman Oncu saat dihubungi media di selulernya Ahad (03/02/2019) siang.

Sementara, Walinagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Kotobaru, Kabupaten Limapuluh Kota, Rifdal Laksamano yang dihubungi secara terpisah dengan Sekretaris Nagari, Hari Mandala.

“ Saat ini air di sungai Batang Maek masih memperlihatkan itensitas kenaikan. Bahkan, beberapa kawasan perkampungan warga sudah ada yang tergenang air dan berapa ruas jalan jorong sudah terendam air dan tidak bisa dilewati. Banjir paling parah mulai melanda Jorong Banjarranah, bahkan jalan menuju daerah ini tidak bisa dilewati akibat terendam air yang cukup tinggi,” ungkap Walinagari Pangkalan, Rifdal Laksamano yang dihubungi secara terpisah dengan Sekretaris Nagari, Hari Mandala.

Dinyatakan Walinagari Pangkalan, Rifdal Laksamano, akibat tingginya luapan air, sebuah kendaraan truk fuso  di Jorong Tigo Balai tercebur ke dalam sungai dan saat ini kondisinya masih berada di dalam genangan air yang terus meninggi.

“Apabila curah hujan tidak juga berhenti, kekhawatiran warga akan terjadinya banjir bandang terus menghantui warga yang ada di daerah ini,” ujar Walinagari Pangkalan, Rifdal Laksamano senada dengan Sekretaris Nagari, Hari Mandala.

Diakui Walinagari Pangkalan, Rifdal Laksamano dan Sekretaris Nagari, Hari Mandala, akibat tingginya curah hujan yang melanda daerah ini, luapan air terus meninggi. Bahnkan, saat ini hubungan Kecamatan Pangkalan dan kecamatan kapur IX sudah terputus karena akses jalan tidak bisa dilewati kendaraan karena luapan air telah menggenani badan jalan yang menghubungan kedua kecamatan tersebut.

Untuk itu,  pemerintahan Nagari Pangkalan berharap kepada pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota untuk mengendalikan pintu waduk PLTA Koto Panjang jika debit air di Sungai Batang Maek semakin meninggi,” pungkas Walinagari Pangkalan, Rifdal Laksamano.

Adalah Muhammad Yumusri warga Pangkalan yang berdomisili di Talawi kelurahan Ompang Tanah Sirah kota payakumbuh merasakan duka mendalam. Banjir kembali melanda rumah keluarganya di Pangkalan.

"Saya pulang kampung karena rumah orangtua dimasuki banjir. Saat ini air masih genangi rumah orangtua dan sanak famili di Pangkalan. Diperkirakan air di rumah setinggi 50 cm. Semoga lekas surut agar kami bisa tenang kembali bekerja di Payakumbuh,"ungkapnya.(ul)