Tiga Makna Manusia



Oleh: Anas Lubuk (Guru MAN 1 Kota Bukittinggi)

 Di dalam Al quran, Allah menanamkan manusia dengan tiga istilah.Sebagai manusia,kita perlu memahami makna makna istilah tersebut,agar dapat menangkap hakikatnya.Sehingga,kita bisa menjalin kehidupan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah,yakni mengabdi kepada-Nya.Allah berfirman.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku “ (QS.Adz-Dzariyat:56)

Istilah pertama untuk menyebut manusia adalah al –insan.Menurut M.Quraish Shihab dalam tafsirnya ,al mishbah al insan diambil dari akar kata yang berati ‘gerak’,’lupa’,dan merasa bahagia atau senang.Ketiga arti ini mengambarkan sebagian dari sifat atau ciri khas manusia.Ia bergerak bahkan seyogianya memiliki dinamisme ,ia juga memiliki sifat lupa atau segionya melupakan kesalahan-kesalahannya orang lain,dan ia pun merasa senang atau bahagia bila bertemu dengan jenisnya atau segionya selalu berusaha memberi kesenangan dan kebahagiaan kepada diri dan makhluk-makhluk lainnya.
Penggunaan kata al insan untuk menyebut manusia menunjukan bahwa manusi adalah makhluk Allah yang diberi beban tanggung jaeab untuk mengabdi kepada Allah dalam cakupan yang seluas luasnya,sebagaimana yang sudah disebutkan dalam surah az zariyat yat 56 diatas.manakala manusia tidak menggunakan waktu dalam hidupnya untuk mengabdi kepada Allah,maka dia akan menjadi orang yang merugi.Rugi di dunia dan rugi pula di akhirat.dalam kaitan ini Allah  berfirman.

“Demi masa.Sesungguhnya ,manusia berada dalam kerugian.Kecuali orang orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.”(QS.Al-Asr :1-3)

Oleh karena itu,sebagai al insan ,manusia harus selalu waspada terhadap godaan godaan setan,karena setan ingin  menyesatkan manusia bukan secara fisik tapi manusia sebagai insan.Karena-Nya,Allah menggunakan kata al insan untuk menyebut manusia dalm kaitan dengan godaan setan.Allah berfirman.

“Dan kataksnlsh kepada hamba hambaku ‘Hendaklah merka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar).sungguh setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka.sungguh,setan adalah musuh yang nyata bagi manusia “(Al Israa:53)

Namun,manusia yang disebut al insaan juga berati luoa.Semestinya ia melupakan kesalahan orang lain terhadap dirinya sehingga dia menjadi pemaaf.Namun ,harus kita akui bahwa yang banyak terjai adalah lupa terhadap ketentuan Allah sehingga mengabaikan ketentuan –Nya.Untuk itu ,manusia harus selalu berzikir kepada Allah.

Oleh karena itu,seandainya manusia mengetahui dan menyadari hakikatnya dirinya sebagai al insan yang berati dia harus selalu menyenangi manusia dan makhlik Allah yang lainnya,maka dalam hidupnya ,niscaya manusia akan selalu memberikan yang terbaik,melakukan kebaikan,bahkan menjadi cermin dalam kebaikan dan kebenaran,sehingga segala sikap dan tindakannya selalu memberi manfaat kebaikan yang sebesar besarnya.Dan inilah memang manusia yang ideal.

Isilah yang kedua yang digunakan Allah untuk menyebut
manusia adalah al basyar.penggunaan kata al basyar untukmanusia
lebih ditekankan kepada hal hal yang bersifat jasmaniyah dan
naluriyah.Misalnya manusia itu bisa dilihat,diraba,memerlukan
makanan,minuman,berkembang biak,dan hal hal yang bersifat 
fisiklainnya.Dalam kaitan ini,Rasullullah saw, bersabda .dinyatakan.

sebagaimna al basyar yang berati secara fisik beliau adalah manusia 
biasa seperti kita yang mungkin saja 
lapar,haus,lelah,mengantuk,memiliki keinginan seksual,dan 
sebainnuya.Allah berfirman
“Katakanlah Muhammad .’Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu.yang telah menerima wahyu ,bahwa sesungguhnya tuhan kamu adlah tuhan yang maha esa.Maka barang siapa menghrap pertemuan dengan tuhannya maka hendklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada tuhan-Nya “(QS.Al –Kahf:110)

Karena secara jasmaniyah manusia memiliki berbagai macam kebutuhan,maka sebagai albasyar,manusia boleh saja memenuhi segala kebutuhannya.tetapi tidak boleh menghalalkan segala cara.tanpa aturan aturan,apa bedanya manusia dengan binatang ?
Bahkan ,bila itu terjadi,maka kedudukan atau martabat manusia bisa lebih rendah dari binatang.Allah berfirman 
“dan sungguh,akan kami isi neraka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.mereka memiliki hati,tapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat ayat ALLAH, dan mereka memilki mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda tanda kekuasaaan Allah,dan mereka memilki telingan tetapi tidak diperguanakan untuk mendengarka ayat ayat Allah.Mereka seperti hewan ternak ,bahlan lebih sesat lagi.mereka itulah orang orang yang lengah “(QS.Al-A’raf :179 ).

Kenyataan menunjukan bahwa keinginan manusia yang bersifat jasmaniyah sangat besar,bahkan bisa jadi sangat dominant.Karena itu,sebagai al basyar,manusia harus mampu memerangi hawa nafsu,bukan membunuhnya sama sekali.Sehingga ,segala keinginannya tetap dalam kendali nilai nilai kemanusiaan yang agung.dan dengan itu pula,martabat manusia bisa dipertahankan.

Istilah ketiga yang biasa digunakan Al Quran untuk menyebut manusia adalah An nass.Secara harfiyah,annaas diambil dari kata annassuyang berati 'gerak’.Ada juga yang berpendapat berasal dari kata  ‘unas’ yang artinya tampak.demikian menurutb M.Quraish Shihab .dari makna ini ,keberadaan kita di dunia ini harus kit tunjukkan atau kita tampakkan dengam gerakan kebaikan dan perbaikan.

Secara fisik,manusia akan menjadi sehat apabila ia banyak bergerak.pengabdian kepada Allh yang slah satunya adalah menunaikan shalat harus dilakukan dengan gerakan gerakan tertentu.bahkan untuk memperoleh  rezeki,meskipun Allah telah menyediakan rezeki di dunia ini,tetpa saja manusia harus berusaha untuk mengambilnya dengan gerakan usaha yang halal.

Sebagai makhluk yang harus bergerak,manusia harus saling mengenal antara yang satu dengan yang lainnya.karena ,manusia memang terdiri atas perbedab jenis kelamin,besuku suku,dan berbangsa bangsa,bahkan berbeda warn kulitnya.Namun setelah saling menegnal ,manusia harus menyadari bahwa kemuliaan itu bukan terletak pada perbedaan perbedaan tersebut,tapi lebih pada ketakwaannya kepada Allah .Karena itu ,manusia jagna sampai keluar dari rel ketakwaan,karena Allah pasti menegtahuinya meskipun orang lain tidak ada yang tahu.Allah berfirman.

“ Wahai manusia (an nass )sungguh ,kami telah menciptakan kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan ,kemudian kami jadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku agar kamu saling mengenal.sungguh,yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa .Sungguh Allah maha mengetahui,maha teliti (QS.Al –Hujurat :13)

Dalam menjalankan misinya,sebagai an nass manusia menghadapi kendala berupa godaan setan .karenanya ,manusia harus berlindung kepada Allah dari godan godaan setan.karena itu surah an naas menebutkan “katakanlah,’aku berlindung kepada tuhannya manusia “ (QS.Annas : 1)

Untuk itu manusia harus berjalan pada koridor ketakwaan kepada Allah dan itu hanya bisa dicapai hanya dengan menjadikan hidup iniuntuk mengabdi kepada Allah.Karena,Dialah yang lebih tau tentang manusia yang telah diciptakannya.Allah berfirman 
“Wahai manusia,sembahlah tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang orang yang sebelum kamu.agar kamu bertakwa “
(QS.Al Baqarah : 21)

Akhirnya ,sebagai manusia harus selalu ber ma’rifah (mengenal)
Tentang diri kita sendiri,dari mana kita,mau apakita,dan kemana kita.pengenalan tentang hal ini menjadi amat penting agar kita bisa menjalani kehidupan ini.sebagaimana menurut Allah dan Rasul-Nya.