Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan pemko setempat untuk siaga dan langsung ‘action’ di lapangan menyikapi cuaca ekstrim yang menerpa Kota Padang dalam beberapa hari belakangan.
Sebagaimana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini terhadap cuaca ekstrim di sejumlah daerah di Indonesia termasuk Kota Padang. Diprediksi, kondisi ini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan sampai mencapai awal tahun 2019.
“Untuk itu diharapkan kepada seluruh OPD terkait dapat selalu siaga dan bertindak sesuai tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) menyikapi cuaca ekstrim dalam beberapa hari ke depan ini. Kita tentu berharap semoga tidak terjadi bencana yang membawa dampak kerugian harta dan jiwa bagi warga masyarakat kita di Kota Padang,” ujar wali kota sewaktu memimpin rapat koordinasi bersama pimpinan OPD terkait serta camat se-Kota Padang di Rumah Dinas Walikota Padang, Selasa (11/12) malam.
Seperti diketahui, beberapa hari belakangan ini, hujan dengan itensitas tinggi disertai badai, acap kali melanda Padang. Sehingga seluruh warga yang bermukim di aliran sungai dan perbukitan diminta untuk tetap waspada dan selalu siaga apabila hujan turun.
“Juga kepada seluruh warga mari kita selalu waspada menghadapi cuaca ekstrim ini. Karena dengan begitu semoga akan menimalisir terjadinya korban, baik jiwa maupun materil,” harap wako lagi.
Disebutkannya, dalam mengantisipasi kondisi cuaca ekstrim yang berdampak terhadap terjadinya bencana alam di Kota Padang, setiap OPD terkait mesti sigap dan perlu melakukan langkah-langkah guna mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
Untuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ia pun meminta agar mengerahkan para seluruh pekerja dan peralatan yang dimiliki guna mengatasi genangan air yang terjadi. Selanjutnya kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mensiagakan personil mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang yang disebabkan angin kencang.
“Begitu mendapat laporan dari masyarakat ada pohon tumbang, kita harus langsung turun ke lokasi. Atasi secepat mungkin agar tidak menyebabkan terjadinya hal-hal yang tak diingini. Yang lebih penting DLH harus terus melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon penghijauan yang ada di pinggir jalan, terutama pohon-pohon yang sudah tua dan rapuh guna mencegah agar tidak tumbang maupun patah ketika angin kencang terjadi,” imbau wako.
Begitu juga kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Wali Kota pun juga meminta siaga 24 jam. Sehingga begitu terjadi musibah seperti banjir, pohon tumbang maupun angin puting beliung BPBD langsung turun untuk memberikan bantuan. Yaitunya seperti mensiagakan petugas dan peralatan sehingga cepat melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena musibah guna mencegah jatuhnya korban.
Tak hanya itu, juga melakukan pendataan terhadap rumah-rumah yang rusak akibat terpaan air maupun angin kencang seraya berkoordinasi dengan pihak kecamatan maupun kelurahan.
“Kepada camat dan lurah saya minta harus bisa berkoordinasi dengan OPD terkait sewaktu bencana terjadi. Selain memberikan bantuan, juga membantu membuat dapur umum maupun posko kesehatan sehingga masyarakat yang ditimpa musibah benar-benar terlayani dengan baik," tambahnya.
Sementara itu kepada warga Kota Padang Wali Kota Mahyeldi pun juga meminta agar tidak keluar rumah jika tidak penting pada saat hujan deras dan angin kencang menerpa.
"Jika pun berada di luar rumah, agar mencari tempat berteduh sekaligus berlindung yang benar-benar aman dari pohon-pohon besar. Termasuk, tidak memarkirkan kendaraan di bawah pohon penghijauan di pinggir jalan".
“Tak hanya itu, untuk ketersediaan kebutuhan pangan menyikapi cuaca ekstrim tersebut, diharapkan OPD terkait juga dapat menyikapinya. Sehingga stok tetap mencukupi sewaktu diperlukan ketika terjadi bencana. Apalagi kita mau menghadapi akhir tahun dimana ada perayaan natal dan tahun baru yang juga bisa menjadi pemicu karena meningkatnya permintaan kebutuhan bahan-bahan pangan,” tegas Mahyeldi.
Sementara itu Kepala BPBD Edi Hasymi menyampaikan, sekaitan penanggulangan bencana pihaknya sudah memiliki program tetap (protap) sesuai Perwako yang berisikan siapa melakukan apa ketika terjadi bencana. Dimana untuk di Pemko Padang masing-masing OPD sudah mempunyai wewenang dalam penanganan dan penanggulangan bencana.
"Sesuai protap, setiap OPD harus tahu tupoksi masing-masing.Demi lebih optimal dan memudahkan komunikasi satu sama lainnya setiap OPD kita sarankan untuk memiliki tim siaga bencana. Sehingga nanti bisa bergabung bersama BPBD dan Pusdalops untuk bisa bergerak bersama-sama baik sewaktu sebelum, saat terjadi dan pasca bencana,” tukas Edi. (th)