Payakumbuh, --- Demi optimalisasi pengembangan budidaya perikanan, Pemkab Merangin provinsi Jambi menggelar study banding ke Pemko Payakumbuh.
Senelumnya, study banding yang dinamai studi peningkatan perekonomian masyarakat ini dipimpin langsung Bupati Merangin Al Haris yang telah dimulai sedari kemaren yang diawali di Pemkab 50 Kota.
Khusus budidaya perikanan, selain belajar di wilayah kerja Pemkab 50 Kota, tim dari Pemkab Merangin melalui Dinas Perikanan juga belajar ke Dinas Perikanan Kota Payakumbuh.
Kunjungan Kadis Perikanan Pemkab Merangin yang diwakili Sekretarisnya Muhammad Damai bersama Kepala Balai Benih Ikan (BBI) Dedi Suprianto di Payakumbuh pada Jumat (07/12/2018) disambut Kepala Dinas Pertanian diwakili Kasi Pembenihan Perikanan Encun Suryana.
Setelah melakukan silatrahim singkat, Encun Suryana membawa dan mengenalkan aplikasi program pembenihan dan budidaya Lele Mutiara yang terpusat di Talawi Kelurahan Ompang Tanah Sirah. Pagi itu terpantau tim mengunjungi kolam budidaya Lele Mutiara milik Firman dan Kolam lele milik Al Hadi Putra.
Tak sengaja, Sekdis Perikanan Pemkab Merangin Muhammad Damai merasa kaget saat melihat lubuk ikan larangan yang ada di Bendungan Talawi.
"Pak Encun, kok bisa perairan ini dijadikan lubuk larangan," tanya Muhammad Damai terheran-heran.
"Di Kota Payakumbuh ada beberapa lubuk ikan larangan yang dikelola nagari atau kelurahan. Lubuk larangan lahir atas kesepakatan bersama. Dari, oleh dan untuk masyarakat nagari atau kelurahan. Sebagai wujud solidaritas warga, Pemko Payakumbuh sangat mensupor program lubuk ikan larangan. Dibuktikan dengan dimodalinya lokasi tersebut dengan bibit ikan yang dilepas langsung Walikota Payakumbuh dengan varietas ikan berbeda di tiap lubuk larangan. Demikian juga saat panen nantinya, juga diresmikan Pemko Payakumbuh,"terang Encun
Dari peninjauan lokasi budidaya lele mutiara di Talawi, Sekdis Perikanan Pemkab Merangin Muhammad Damai kepada media menerangkan bahwa Payakumbuh sudah banyak meraih prestasi, khususnya di bidang perikanan.
"Kami ingin meniru ilmu perikanan Payakumnuh untuk diterapkan di Pemkab Merangin. Sebenarnya pola perikanan di Merangin sudah lumayan baik. Namun kita ingin lebih dioptimalkan kedepan. Kelebihan bidang produksi perikanan di Talawi Payakumbuh yang akan kami tiru dan akan kami adopsikan di Merangin,"kata Muhammad Damai
"Yang ingin sekali terapkan di Merangin adalah penciptaan Lubuk Ikan Larangan. Kapan perlu kami juga buat dan keluarkan Perbup dan Pernag konservasi ikan larangan (lubuk larangan) layaknya di Payakumbuh dan Kab. 50 Kota. Selain belajar bagaimana peningkatan budidaya perikanan dan kita telah sharing dengan OPD teknis terkait. Karena peningkatan ekonomi kerakyatan adalah salah satu visi misi Bupati Merangin. Terima kasih atas ilmunya," pungkas Muhammad Damai.
Sementara Kasi Pembenihan Perikanan Encun Suryana usai mengenalkan program budidaya lele mutiara menjelaskan bahwa jajaran perikanan di Pemko Payakumbuh mulai tahun 2018 tidak lagi memakai bibit Lele Sangkuriang.
"Kita sengaja membawa tim dari dinas perikanan Pemkab Merangin ke Talawi sebagai salah satu pusat budidaya Lele Mutiara di Payakumbuh, khususnya di lokasi milik Firman dan Adi. Meskipun kolam lele terletak di dataran kering atau di darat dengan sistem pengairan berasal dari air tanah yang dinaikkan dengan mesin pompa air. Namun hasilnya optimal. Dan insyaallah terus berkembang dan meningkat. Dan ini adalah binaan penyuluh perikanan Pemko Payakumbuh," beber Encun
"Tim juga kita bawa ke lokasi penetasan bibit lele mutiara. Pokoknya semua materi telah kita bagi dengan tamu kita. Semoga bisa dikembangkan di Merangin yang terkenal juga dengan ikan Bawungnya, yang banyak diperairan Jambi. Semoga pola kita juga bisa dikembangkan disana. Kita telah sarankan agar bibit atau larva yang sudah mau tumbuh jadi anak jangan lagi dikasih makan cacing. Disamping rumit mencari, juga mahal kalau dibeli. Alangkah baiknya dialihkan ke kotoran ungas puyuh kering,"pungkas encun sembari mendapingi tim melihat lubuk larangan di Bendungan Talawi.(ul)