Fitri Yenti dan anak anaknya pernah dua hari tidak makan nasi.
IMPIANNEWS.COM (Padang).
Sangat memperihatinkan dan menyedihkan. Itulah padanan kata yang cocok menggambarkan nasib keluarga Fitri Yenti, 33 tahun bersama suami dan kedua anaknya.
Fitri begitu panggilan akrabnya adalah warga Sungai Beremas, RT : 01/ RW : 08 Kelurahan Gates Nan XX, Kec. Lubuk Begalung Kota Padang Provinsi Sumatra Barat.
Bersama suaminya, Yerickson Hana Sbey, 40 tahun, anaknya Yenny Nabilla Hana Sbey, 10 tahun dan Sonifa Anjela Hana Sbey, 8 tahun, mereka tinggal disebuah pindok yang tidak layak huni.
Bukan hanya tempat tinggal mereka yang tidak layak huni. Akan tetapi suami Fitri yang berasal dari Papua itu, (muallaf) sekarang sering sakit sakitan.
Dari fisik dan pendidikan Yerickson, tidak jauh beda dengan fisik Fitri. Baik Fitri maupun suaminya keduanya mempunyai keterbatasan. Buta huruf.
Kedua pasangan suami istri tersebut tidak mempunyai pekerjaan tetap. Mereka sering tidak bisa memenuhi kebutuhan makan sekeluarga.
Sebelum sakit sakitan, Yerickson bisa kerja serabutan. Tapi sekarng dia lebih banyak diam di rumah. Sedangkan Fitri bisa melakukan pekerjaan ibu rumah tangga. Termasuk mengurus kedua putrinya.
Kedua anak Fitri Yenny dan Sonifa belajar di Sekolah Dasar (SD) NO 13 Sungai Beremas Gates.
"Saya dapat kabar, kedua anak Fitri jarang belanja pergi sekolah. Bahkan, keluarga Fitri dan kedua anaknya pernah tidak makan nasi selama dua hari," timpa Salmiwati, M.Pd, Kepala SD No 13 Sungai Beremas kepda wartawan.
Melihat kondisi kehidupan Fitri, muncul gagasan Salmiwati untuk membantu mengangkat kehidupan Fitri.
Salmiwati mengongsep dan mengurus persyaratan. Terus mendampingi Fitri mengantarkan permohonan bantuan bedah rumah ke Baznas Padang.
Berdasarkan permohonan itu, Tim Baznas Padang dan TVRI Sumbar dipimpin Wakil Ketua Baznas Padang, H. Syafriadi Autid, S.Pd turun mensurvie rumah Fitri, Kamis, 13 Desember 2018.
"Fitri dan keluarganya sangat layak mendapat harta zakat. Insha Allah, hasil survie ini akan diprioritaskan untuk membanguan rumah Fitri, Januari 2019," ulas Syafriadi.
Waki Ketua Bidang Pengumpulan Baznas Padang, mengundang para dernawan dan orang kaya ikut membantu biaya pembuatan rumah Fitri.
"Kita berharap para orang kaya di kota ini, mari sama sama kita bantu keluarga Fitri. Selain buat rumah, biaya kehidupan serta pendidikan anak anak Fitri juga patut kita perhatikan," kata H. Syafriadi.
Jangan sampai keluarga suami Fitri yang notabene non muslim, juteru yang mengurus anak anak Fitri. Kedua anak Fitri mereka sekarang lagi giatnya belajar Al Quran.
Tim Baznas selain H. Syafriadi, hadir Kabag Pendistribusian, Industriyadi, M.A., dan Humas Awalauddin Kahar, S.IKom. Dari TVRI Sumbar ada Rinaldi, Lusi dan tiga tim kameramen serta sopir.
ORANG BAIK
Sejumlah tetangga Fitri yang juga menyaksikan kehadiran Tim Baznas Padang dan Tim TVRI Sumbar, ikut merasa senang.
"Fitri, suami dan anak anaknya mereka orang baik. Kami senang mendengar rumah Fitri akan dibedah Baznas Padang," ujar tetangga Fitri.
Berkaitan dengan kondisi ekonomi dan fisik keluarga Fitri, Lisa salah seorang tetangga Fitri menuturkan, perlu mendapat perhatian pemerintah.
Tetangga sering membantu fitri apa yang mereka punya. Namun Fitri lebih bamyak diam. Ia dan suaminya tidak mau meminta minta.
Selama ini, ada keluarga suami Fitri (Nasrani) yang membeli baju anak anak Fitri. Bahkan kata tetanggabFitri, pernah pihak suami Fitri mau mengambil kedua anaknya untuk mereka didik.
Akan tetapi Fitri, warga dan Kepala Sekolah SD 13 Sungai Beremas, Salmiwati berjuang meyakinkan kepurga suami Fitri.
Secara kenalurian seorang ibu, semiskin dan sebodoh apa pun dia, pasti ibu lebih menyanyagi anak anak yang dikandung.
"Alhamdulillah. Sekarang mereka semua kumpul satu rumah,' ujar Salmiwati dan tak kuat menahan air mtanya.
Awkar