Payakumbuh, --- Ribuan warga Kota Payakumbuh tunjukkan komitmen bersama untuk menolak penyakit masyarakat (pekat) di wilayah hukum Kota Payakumbuh. Deklarasi Payakumbuh Tolak Pekat dipusatkan di lapangan Kubu Gadang yang diisi dengan orasi tolak pekat dari beberapa tokoh penting Payakumbuh. Selain orasi juga dilaksanakan pengucapan komitmen deklarasi, penandatanganan deklarasi, pembubuhan 20 ribu tandatangan sebagai bukti penolakan pekat. Penutupan deklarasi penolakan pekat ditandai dengan longmarch menuju pusat Kota Payakumbuh.
Usai melepas longmarch, Walikota Payakumbuh Riza Falepi didampingi Forkopimda, Senin (05/11/2018) di depan Rumdin Walikota, kepada media menerangkan bahwa Deklarasi Payakumbuh Menolak Penyakit Masyarakat (Pekat) seperti LGBT, Narkoba, Miras, Judi, Seks Bebas, dll, berlangsung aman, tertib dan lancar serta dihadiri 30 ribuan massa. Alhamdulillah wa syukru lillah.
Katanya, Payakumbuh menjadi Kota Pertama di Indonesia yang melakukan Deklarasi Anti Pekat ini. Meski Perda Pekat itu sendiri sudah banyak dimiliki berbagai daerah termasuk Kota Payakumbuh, akan tetapi untuk deklarasi Tolak Pekat, Payakumbuh Perdana. Wallahu a'lam.
"Lewat deklarasi ini, kami ingin nyatakan, Payakumbuh bukanlah syorga bagi Pelaku Maksiat. Payakumbuh bukanlah syorga pelaku LGBT. Mulai hari ini, bersama seluruh elemen masyarakat kami nyatakan, Kota Payakumbuh adalah Neraka bagi mereka," imbuh Riza Falepi.
Kenapa kami lakukan ini?
Karena kami tidak ingin mengundang datangnya azab dari Allah Swt. Cukuplah kejadian dan bencana yang silih berganti menimpa, menjadi cermin untuk berbenah. Membiarkan Pekat terutama LGBT berkembang didaerah kita, sama saja mengundang azab.
Kedepan, kita akan perkuat komitmen deklarasi ini dengan melahirkan berbagai kebijakan, termasuk keberpihakan anggaran dalam rangka menekan praktek Pekat ini. InsyaAllah, masyarakat akan kita dorong untuk membatasi ruang gerak mereka. Alhamdulillah, pihak legislatif melalui Ketua DPRD juga telah menunjukkan itikad baik dan dukungannya untuk hal ini. Semoga Payakumbuh terbebas dari dampak buruk yang disebabkan oleh prilaku Pekat ini.
Atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini, semoga kerja kerja kita semua menjadi amal sholeh. Cukuplah Allah yang akan membalasnya. Kami juga mengucapkan maaf, sekiranya selama kegiatan berlangsung, ada hal-hal yang tidak berkenan.
Ini bukan akhir segalanya, ini baru permulaan, kerja keras menunggu dihadapan.
"Mari pererat persatuan, rapatkan barisan, sebab pelaku maksiat juga terus melakukan konsolidasi untuk memuluskan target-target mereka. Jika kita lengah dan terlena, disitulah bahaya dan bencana mengancam," imbau Riza Falepi.(ul)