Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Ungkapan tersebut sangatlah tepat kiranya kalau diimplementasikan menjadi sebuah perwujutan nyata dalam mengibarkan semangat juang serta nilai- nilai pemikiran para pahlawan pada generasi berikutnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan saat memimpin upacara tabur bunga dan ziarah di makan pahlawan Nasiaonal Tan Malaka, di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu, (10/11/2018).
Terpantau, hadir ratusan siswa/siswai dan guru pada kesempatan itu, ketua YPP PDRI Nurberita Ben Yuza, Camat Gunuang Omeh, Gusni Hendrik, OPD (organisasi perangkat daerah), masyarakat, awak media, serata anak bangsa Indonesia yang peduli akan perjuangan para pahlawan.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan yang sekaligus penggiat YPP PDRI mengatakan, kegiatan ini merupakan dalam konteks meluruskan sejarah serta sebuah langkah mengibarkan semangat juang dan nilai- nilai serta pemikiran para pahlawan pada generasi berikutnya.
"Empat dari pendiri bangsa, dua diantaranya berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota, yaitu Ibrahim Dt. Tan Malaka dan Muhammad Hatta. Untuk itu, sesuai dengan tema kita, bersyukur dan berterimakasih dalam berkah, intinya bagimana kita mewarisi dan menghormati pemikiran serta jasa dari para pahlawan," terangnya.
Pada kesempatan itu, Wabup Ferizal Ridwan juga berpesan kepada semua pihak termasuk kepada pemerintah pusat untuk jangan separoh hati dalam menghargai dan memuliakan para pahlawan, karena berdasarkan surat Keputusan Presiden RI Nomor 53 tahun 1963, Tan Malaka merupakan Pahlawan Nasional.
"Jangan kehilangan objektifitas walaupun terhadap orang yang tidak kita sukai, dalam rangka hari pahlawan ini jangan kita separoh hati untuk menghargai dan memuliakan para pahlawan yang telah ditetapkan sebagai pahlawan Nasional sebagai mana yang tercantum dalam Kepres RI Nomor 53 Tahun 63," himbau Wakil Bupati yang dikenal peduli dengan perjuangan Tan Malaka itu.
Kepada siswa dan generasi muda, Ferizal Ridwan juga berpesan bahwa kegiatan ini merupakan proses pembelajaran dan pewarisan nilai nilai sejarah, sehingga akan memupuk dan membangkitkan semangat nasionalisme, patriotisme serta cinta akan tanah air dan bangsa.
"Ini merupakan konteks pelurusan sejarah dan sebuah proses pembelajaran. Generasi kedepan haruslah generasi yang menghargai jasa pahlawan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua YPP PDRI, Nurberita Ben Yuza juga berkesempatan memberikan memotifasi para siswa dan generasi muda tentang ketokohan serta kepahlawanan Tan Malaka.
"Dengan usia yang sangat muda, sekitar tahun 1917, Tan Malaka sudah meninggalkan kampung halamannya menuntut ilmu, sampai ke negeri benda, melanjutkan cita-cita perjuangannya menggagas kemerdekaan republik Indonesia," terangnya. (ul)