IMPIANNEWS.COM (Padang)
Sebagai upaya mencegah gangguan kejiwaan sejak dini Puskesmas Alai menggelar Sosialisasi Kesehatan Jiwa di Aula Puskesmas Alai, Selasa (24/11).
Kegiatan sosialisasi diselenggarakan oleh Puskesmas Alai dan dihadiri Lurah Alai Parak Kopi dan Lurah Gunung Pangilun, Keluarga Pasien dan Kader Kesehan yang berjumlah kurang lebih 20 orang.
Menurut Kepala Puskesmas Alai drg. Yenni mengungkapkan bahwa tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa, pengetahuan dan pemahaman mupun kesadaran.
Upaya lain yang tidak kalah pentingnya adalah Pemberdayaan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), yang bertujuan agar dapat hidup mandiri, produktif, dan percaya diri ditengah masyarakat, bebas dari stigma, diskriminasi atau rasa takut,malu serta ragu-ragu.
“Upaya ini sangat ditentukan oleh kepedulian keluarga dan masyarakat disekitarnya”, ungkap yeni.
Selain itu mengingatkan kesehatan jiwa dan fisik saling berkaitan. Sebagian besar kondisi gangguan kesehatan penyerta gangguan jiwa perlu pengobatan menyeluruh baik fisik maupun mental, maka di Puskesmas Alai tersedia layanan untuk masalah kejiwaan, tujuannya untuk mempermudah dan mendekatkan pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas dan diharapkan dapat meniminalisasi stigma dan diskriminasi masalah gangguan jiwa. Selain itu biaya pelayanan di Puskesmas jauh lebih murah daripada Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Jiwa.
Selain akses yang mudah dan dekat, ditambahkannya bahwa pemantauan pasien juga lebih mudah. “Gangguan jiwa diharapkan bisa ditanggulangi di tingkat masyarakat dengan bimbingan Puskesmas,” ujarnya.
Sementara itu Narasumber menjelaskan, Untuk menyikapi masalah kesehatan jiwa di kewilayahan, Pemerintah dan masyarakat telah melakukan upaya-upaya antara lain:
1. Menerapkan sistem pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif, terintegrasi, dan berkesinambungan di masyarakat.
2. Menyediakan sarana, prasarana, dan sumberdaya yang diperlukan untuk pelayanan kesehatan jiwa di seluruh wilayah Indonesia, termasuk obat, alat kesehatan, dan tenaga kesehatan dan non-kesehatan terlatih.
3. Menggerakkan masyarakat untuk melakukan upaya preventif dan promotif serta deteksi dini gangguan jiwa dan melakukan upaya rehabilitasi serta reintegrasi OGDJ ke masyarakat. Jelasnya
Sementara itu Lurah Gunung Pangilun Andi Amir, SH menghimbau kepada seluruh peserta sosialisasi agar meningkatkan hidup sehat secara kontruktif, , kenali jati diri kita, hindari penyalah gunaan narkotika, KDRT, Tekanan Fisikologis kepada anak, karena menurut lurah hal tersebut dapat memicu kelainan jiwa seseorang.
Pendekatan agama perlu kita lakukan dimulai dari rumah tangga sehingga tekanan secara kejiwaan dapat dihindari, dan menemui solusinya, sementara itu peranan keluraga dan kader kesehatan menentukan dalam memberikan kesembuhan, apalagi layanan puskesmas juga tersedia bagi orang dengan gangguan jiwa. (aa).