Payakumbuh --- Guna peningkatan informasi dan sosialisasi daerah rawan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Payakumbuh menggelar Sosialisasi Pembentukan Kelompok Siaga Bencana Kota Payakumbuh 2018 di Aula Balaikota Bukik Sibaluik (12/11/2018).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wakil Walikota Payakumbuh Erwin Yunaz ini dihadiri sebanyak 75 orang peserta yang terdiri dari 5 kelurahan masing-masing dari tiap kecamatan yang ada di Kota Payakumbuh. Tampak hadir seluruh camat dan lurah dari 5 kelurahan di 5 kecamatan yang tersebar di Kota Payakumbuh.
Panitia pelaksana Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Payakumbuh Irfan Canof dalam laporannya menerangkan kegiatan ini bersumber dari APBD Kota Payakumbuh 2018, kegiatan ini merupakan yang ke 5 kalinya dilaksanakan pada tiap tahun semenjak tahun 2014, ada 15 peserta dari masing-masing kelurahan yang mengikuti sosialisasi ini, Kelurahan Sawah Padang Aua Kuniang, Parambahan, Koto Baru, Tanjuang Gadang Sungai Pinago, dan Tigo Koto Diateh.
"Setelah melaksanakan sosialisasi, akan digelar pelatihan selama 3 hari bagi Komunitas Siaga Bencana (KSB)," tambahnya.
Kepala BPBD Yufnani Away dalam sambutannya mengatakan Kota Payakumbuh dengan tingkat kerawanan paling rendah, dari dulu selalu memposisikan diri sebagai daerah penyangga pada saat terjadinya bencana besar di Sumatera Barat.
"Jika bencana besar terjadi di pusat pemerintahan Sumatera Barat, maka kota dan kabupaten akan mengalami kelumpuhan, Kota Payakumbuh yang berfungsi sebagai penyangga, kita harus siap dan terampil untuk mengatasi bencana yang terjadi, maka diperlukan pelatihan bagi Komunitas Siaga Bencana sebagai perpanjangan tangan BPBD" ujarnya.
Wawako Erwin Yunaz dalam sambutannya mengatakan meskipun Kota Payakumbuh merupakan kota yang tingkat kerawanannya bencananya rendah, namun kesiapsiagaan bencana masyarakat perlu untuk selalu dibina atau dilatih, sebagaimana pengalaman Negara Jepang dalam pengelolaan bencana, apalagi tingkat bencana di Sumatera Barat sangat tinggi, semua jenis bencana bisa saja terjadi.
"Program upaya penanggulangan bencana yang dilakukan BPBD Kota Payakumbuh adalah Pembentukan dan Pelatihan Kelompok Siaga Bencana, yaitu program berbasis komunitas dalam rangka membangun kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang bisa muncul di lingkungannya," ujarnya.
Pejabat BA 2 M ini juga mengatakan walaupun tanggung jawab akhir dari penanggulangan bencana terletak di tangan pemerintah dan pemerintah daerah, namun keberhasilan penanggulangan bencana tak terlepas dari peran serta secara aktif dunia usaha dan masyarakat secara keseluruhan.
"Ketiga unsur ini harus memainkan peran aktif merencanakan berbagai upaya penanggulangan bencana yang ada disekitarnya, peran serta semua unsur lebih ditekankan para keterlibatan semua unsur yang ada dalam masyarakat yang terorganisasi dalam lembaga usaha, baik dalam perencanaan, perencanaan pengawasan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan," tutur Erwin.
Erwin Yunaz berharap kedepannya seluruh KSB yang diberi pelatihan bisa untuk satu pemahaman, bagaimana BPBD sebagai komando penanggulangan bencana di Kota Payakumbuh bisa berkomunikasi dengan masyarakat.
"Kita akan berikan seluruh kelurahan pelatihan ini, dan kita harapkan KSB kita siap untuk dikirim sebagai penyangga dan membantu daerah yang terkena bencana, kobarkan semangat untuk membantu diri dan masyarakat, meskipun itu diluar jajaran pemerintahan Kota Payakumbuh, semoga kita dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda," tutup Erwin. (rel/ul)