IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh, --- Deklarasi Payakumbuh Menolak PEKAT (Penyakit Masyarakat) yang dilaksanakan Warga Payakumbuh pada Senin (05/11/2018) yang diawali dengan orasi para tokoh penting Payakumbuh.
Dari pengakuan sekian banyak peserta deklarasi yang media pantau, orasi yang disampaikan Ketua TP PKK Kota Payakumbuh Hj. Henny Riza Falepi dipandang begitu menyentuh hati.
Sebagaimana diungkap peserta deklarasi, Nova Yenti di akun pribadinya.
"Katakan saya cengeng, tapi emang susah menahan tangis tadi. Terima kasih Bu Hj. Henny Riza Falepi, sudah mewakili suara hati Ibu - Ibu Payakumbuh bahkan seluruh Ibu dimanapun berada,"ungkap Nova Yenti
Jangan usik para Ibu, mereka bersusah payah mengandung 9 (sembilan) bulan, melahirkan anak dengan taruhan nyawa, membesarkan dengan susah payah, segenap perhatian dan cinta dicurahkan.
Mereka (ibu) lakukan semua itu pada anaknya bukan untuk menjadikan anaknya mangsa para penyuka sesama jenis.
Mereka lakukan semua itu bukan untuk mangsa sindikat narkoba.
Mereka lakukan semua itu bukan untuk terlibat miras, judi dan pergaulan bebas.
Mereka lakukan semua itu bukan untuk jadi sampah masyarakat.
Yang bersusah payah dalam tantangan zaman membuat anaknya jadi shaleh,
Yang perih hatinya melihat masyarakat yang sakit.
Berduka melihat generasi mudanya berjatuhan terkena narkoba dan LGBT.
Khawatir terhadap pergaulan dan keselamatan anaknya
Yang membutuhkan kota yang aman, nyaman dan sehat untuk membesarkan buah hatinya
Nova Yenti mencoba mengulang tulis orasi Ketua TP PKK," Hari ini, saksikanlah Ya Rabb. Hari ini kami turun ke jalan bersama lebih kurang 20.000 massa, menolak bentuk kemaksiatan di kota kami. Kami turun bersama, agar kota kami menjadi tempat yang aman, nyaman dan sehat, agar generasi kami bebas dari segala penyakit masyarakat. Kami berjuang hari ini dengan lisan kami, karena baru itu yang kami mampu."
Semoga kedepan semua pihak mengambil peran maksimal, DPRD dengan revisi perda anti pekat. Pemda Payakumbuh dan jajarannya laksanakan dukungan sesuai perannya. Komunitas dengan program-program edukasinya.
Nova Yenti juga menulis tausiyah yang disampaikan Ustadz Irsyad Syafar, yang mengingatkan kita akan bahayanya kemaksiatan, ibarat orang naik kapal bersama, jika ada yang melobangi kapan, maka seluruh penumpang wajib mengingatkan, karena semua penumpang beresiko tenggelam bersama.
Jangan berdalih “Saya yang maksiat, saya yang judi, saya yang narkoba, saya yang bergaul bebas, saya yang LGBTel, kenapa kalian repot?”
"Ooo..Tidak kawan, saat bencana datang ia tak memilih hanya pelaku maksiat saja. Ia menyapu semuanya, masih segar dalam pikiran kita, bencana bencana yang terjadi. Semua disapu tanpa kecuali. Maka kami akan menjaga kapal ini,"Nova Yenti ulang tausiyah sang Buya.
"Masih banyak PR kedepan, semoga Allah kuatkan pundak kita, bekerja bersama, mengambil peran peran yang bisa kita lakukan,"tulis Nova Yenti di akun pribadinya.(ul)