IMPIANNEWS.COM (Padang).
.
Dalam rangka melestarikan adat, seni dan budaya tradisional Minangkabau di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) di tahun ini kembali menggelar Festival Siti Nurbaya (FSN). Event tahunan yang berlangsung selama 9-11 November itu pun dibuka secara resmi Gubernur Sumbar diwakili Asisten Administrasi Umum Nasir Ahmad yang ditandai dengan penabuhan gendang bersama Walikota Padang dan Unsur Forkopimda Padang.
Alek bagi "Kota Bingkuang" itu pun tentu sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena kegiatan ini merupakan wadah bagi komunitas Anak Nagari dan kecamatan serta pelaku seni dan budaya untuk berpartisipasi dan berkompetisi. Terlebih, ajang ini juga sebagai salah satu sarana memperkenalkan budaya Minang kepada wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Budaya merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial manusia, karena budayalah yang membuat manusia kreatif, berinovatif dan perlu sekali dalam mengisi kehidupan,” sebut Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya pada kegiatan pembukaan FSN ke-8 tahun 2018 yang dilangsungkan di pelataran Pantai Cimpago, Jumat (9/11) sore itu.
Seperti diketahui, budaya lokal di Kota Padang sangat beragam. Mulai dari kesenian seperti Rabab, Saluang, Dendang Pauh dan lain sebagainya.Sementara di bidang kuliner juga mempunyai masakan tradisional yang beragam pula bahkan telah mendunia seperti Rendang.
“Dengan potensi tersebut, tentu kepada seluruh warga kota diharapkan untuk terus menggiatkan dan melestarikannya melalui berbagai kreatifitas guna kemajuan Padang kota tercinta ini. Apalagi di tengah mulai banyaknya gempuran budaya asing dewasa ini, kita tidak anti budaya luar tetapi budaya lokal harus senantiasa kita pelihara secara baik,” imbau wako.
Lebih lanjut wako pun berharap kepada masyarakat khususnya generasi muda untuk dapat mewarisi dan melestarikan seni budaya yang penuh dengan kearifan lokal tersebut. Sehingga membawa kemajuan terhadap diri sendiri, masyarakat dan terhindar dari hal-hal negatif tentunya.
“Untuk itu, semoga melalui FSN yang memasuki tahun pelaksanaan kedelapan ini, diharapkan mampu mewujudkan harapan itu semua. Sehingga memberikan manfaat-manfaat dan juga kontribusi untuk kemajuan Padang ke depan,” tukuk Mahyeldi mengakhiri sambutan.
Kepala Disbudpar Kota Padang Medi Iswandi dalam kesempatan itu juga menyebutkan, untuk FSN 2018 pihaknya lebih banyak melibatkan anak muda serta komunitas di Kota Padang, terlebih sejak perhelatan di 2016 lalu, komunitas-komunitas di Padang selain turut serta hadir namun juga ikut meramaikan beragam kegiatan.
“Setiap tahun kita selalu hadirkan sesuatu yang baru pada FSN ini. Alhamdulillah pada 2016 lalu kita mampu mengadakan acara yang super megah, dengan menghadirkan berbagai komunitas “anak nagari” dimana sebanyak 32 komunitas dengan berbagai latar belakang ikut berpartisipasi aktif menggemakan FSN waktu itu. Sehingga semarak FSN kian terasa oleh masyarakat bahkan bagi masyarakat di luar Padang dan Sumbar.” ungkapnya.
Pada tahun 2018 ini, Medi menyebutkan, sejumlah kegiatan digelar untuk memeriah acara ini. Acara dengan konten lokal disajikan seperti penampilan 200 pesilat, penampilan tari tradisional, berbagai lomba menarik dan panggung hiburan.
“Tahun ini cukup banyak lomba diantaranya lomba lagu antar etnis, lomba tempurung dan enggrang, lomba mangukua kerambia (memarut isi kelapa), lomba menggiling cabe, lomba musik jalanan, lomba drama pendek Siti Nurbaya, lomba band musik minang. Sementara untuk hiburan, seperti kita lihat sekarang pada pembukaan yakni dimeriahkan oleh artis multitalenta yang telah go Internasional yaitunya Upiak Isil,” ujarnya menyebutkan. (th)