Bukit Barisan, Kab. 50 Kota, -- Antusias ribuan warga hadir di lapangan Bola Kaki Koto Tangah, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh, Selasa (16/10/2018) menyambut rombongan Ustadz Abdul Somad (UAS) yang hadir bersama Bupati dan Forkopimda Limapuluh Kota.
Tabligh akbar yang mengapungkan tema perkuat silaturahim kampung dengan rantau pada pukul 13.00 Wib, dibanjiri lautan manusia. Meski hujan turun siang itu, tetapi masyarakat tidak bergeser dari tempat duduk dan berdiri mendengarkan Ustadz Abdul Somad. Terlihat sebagian jamaah yang memadati lapangan bola kaki itu mengembangkan payung masing-masing agar tetap dapat mendengarkan tausiah Ustad asal Riau itu.
Selain ribuan jemaah, tabligh akbar ini dihadiri Bupati Lima Puluh Kota Ir. Irfendi Arbi, MP, Ketua DPRD Kab. Lima Puluh Kota Syafaruddin, SH Dt. Bandaro Rajo, Kapolres 50 Kota AKBP Haris Hadis, S.I.K, M.M.Tr, Dandim 0306/50 Kota Letkol Kav. Solikhin, S.Sos, M.M, Staf Ahli Bupati Lima Puluh Kota Taufik Hidayat, SH, MH, Kepala cabang Bank BPR Syariah Al-Makmur, Camat Bukit Barisan, Wali Nagari Koto Tangah Zamri.
Dalam sambutan singkatnya, Bupati Irfendi Arbi menyampaikan selamat datang di Kec. Bukit Barisan Kab. 50 Kota sebagai kecamatan pemekaran.
"Inilah Kabupaten 50 Kota, daerah yang asri, sejuk, indah dan masyarakatnya ramah tamah. Semangat kebersamaan dan gotong royong masih terawat baik, sebagaimana terlihat dalam kegiatan silaturrahmi dan tabligh akbar kali ini. Semua lini warga hadir disini, bahkan saudara kita dari daerah tetangga. Mari kita simak pengajian dengan seksama," sambut Irfendi Arbi.
Sambutan dan ungkapan senada juga disampaikan Ketua DPRD Kab. 50 Kota Safarudin Dt. Bandaro Rajo.
Sementara itu, ustadz kondang Abdul Somad menyawali tabligh akbarnya dengan salam silaturahim penuh ukhuwah islamiyah, manyapa ribuan jemaah.
"Kita dapat hadir disini atas izin Allah dan undangan warga Limapuluh Kota. Mari selalu kita sambungkan silaturahim ini dengan baik. Kita tingkatkan semangat beramal sebagai bentuk ubudiyah kepada Sang Khaliq. Berbagai hantaman tantangan menerjang islam hingga lini terkecil, tak peduli kota atau desa. Maksiat menghantui kita. Untuk meminimalisir itu perlu kerjasama yang sama sama bekerja sesuai porsinya," sebut UAS.
"Tantangan yang sering kita temui adalah smartphone. Generasi muda sudah rusak dengan menonton TV dan Handphone. Menonton hal yang tidak wajar untuk ditonton. Kita harus cerdas menggunakan smartphone. Selain itu, islam menintut kita menjadi makhluk cerdas, yaitu orang yang mampu menundukkan hawa nafsu dan senantiasa takut kepada Allah SWT. Menyadari bahwa hanya amal sholeh yang akan menemani dikala mati,"beber UAS.
Disamping itu, kehidupan bersosial juga mesti terus dijaga baik. Jangan mendengar gunjingan orang lain dalam beribadah, jangan memakan riba. Jangan percaya kepada dukun atau berteman dengan jin. Manusia adalah makhluk mulia, mari kita menjaga persatuan lebih mulia. Saling berbagi sesama. Ukhuwah adalah kekuatan besar dalam membangun segala bidang," pungkas UAS.(ul)