Raseno Arya, Launching Festival Pesona Budaya Minangkabau 2018

Koordinator Calender of Event (CoE) Wilayah Sumatera Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Raseno Arya di hadapan Sekretaris CoE Kementerian Pariwisata RI Mumus Muslim
IMPIANNEWS.COM (Tanahdatar).

Peningkatan sektor pariwisata sebagai penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) membutuhkan sinergisitas dan kerjasama yang baik antara legislatif dan yudikatif. Karena dalam membangun pariwisata tidak hanya libatkan Dinas Pariwisata saja, namun juga dinas dan instansi lainnya.

Ini diungkapkan Koordinator Calender of Event (CoE) Wilayah Sumatera Kementerian Pariwisata Republik Indonesia Raseno Arya di hadapan Sekretaris CoE Kementerian Pariwisata RI Mumus Muslim, Sekda Propinsi Sumbar Alwis, Wabup Tanah Datar Zuldafri Darma, Ketua DPRD Anton Yondra, Ketua Dekranasda Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi, Ketua KKTD Yuherman dan undangan lainnya dalam acara Launching Festival Pesona Budaya Minangkabau 2018 di Anjungan Sumbar TMMI, Minggu (28/10/2018).

Raseno Arya juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Tanah Datar, karena selalu komit dalam meningkatkan dan mendukung kegiatan pariwisata. 

“Seperti kita ketahui bersama, Tanah Datar miliki berbagai potensi wisata tidak kalah menarik dan indahnya dibandingkan daerah lain di Indonesia, seperti Istano Basa Pagaruyung, Batu Angkek-angkek, Pacu Jawi, Nagari terindah di Dunia, danau Singkarak dan berbagai objek lainnya. Itu semua butuh perhatian khusus, kerjasama dan kerja keras serta kemauan untuk lebih memperkenalkan pada wisatawan domestik maupun mancanegara,” sampainya. 

Raseno Arya juga mengharapkan Kepala Daerah dan dinas terkait untuk pro aktif jemput bola berupa dana bantuan ke Kementerian Pariwisata. 

“Kita punya lebih 500-an Kabupaten se Indonesia yang mempunyai program kepariwisataan, andai tidak aktif jemput bantuan ke pemerintah pusat, tentu akan sulit, karena tentu saja dana bantuan tidak akan turun dengan sendirinya, apalagi Festival Pesona Budaya Minangkabau tahun 2018 masuk dalam 100 wonderful event Indonesia,” tambahnya. 

Yang terpenting menjadi perhatian, tambah Raseno, pembangunan sarana dan prasarana pada lokasi kunjungan wisata menjadi hal utama seperti ketersediaan toilet yang representatif.


“Saat di lokasi wisata hal yang harus diperhatikan adalah fasilitas toilet dan keramahtamahan masyarakat melayani para pengunjung atau wisatawan,” pesannya.

Sementara itu Wabup Zuldafri Darma menyampaikan, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor prioritas disamping pendidikan. “Event festival budaya Minangkabau merupakan langkah nyata Pemda sebagai penarik kunjungan wisatawan ke Tanah Datar, dan event yang dilaksanakan 28 November sampai 2 Desember 2018 diharapkan mampu memberikan dampak langsung peningkatan kunjungan wisata ke Tanah Datar,” ujarnya. 

Wabup menambahkan, event ini direncanakan diikuti seluruh Kabupaten/kota se Sumbar, propinsi Riau dan bahkan dari Malaysia. 

“Festival Budaya Minangkabau akan dihiasi juga oleh pergelaran seni Melayu Riau dan Malaysia, serta pergelaran budaya dari Kabupaten/Kota di Sumbar. Dan event yang akan digelar pawai budaya Minangkabau, arakan jamba dan makan bajamba, pameran benda-benda pusaka, fashion show, pacu jawi dan alek anak nagari,” terangnya.

“Potensi Wisata Tanah Datar memang sangat banyak, namun belum bisa dikelola dengan baik dan optimal dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, namun kita tetap terus berusaha meningkatkannya dan tentu berharap juga bantuan dari Kementerian Pariwisata RI dan Propinsi Sumbar di tahun-tahun mendatang,” sampai Wabup Zuldafri..

Di kesempatan itu juga Wabup berharap kepada generasi muda Tanah Datar Luhak Nan Tuo untuk turut berperan aktif membangun sektor kepariwisataan, terutama wisata budaya Minangkabau. “Dengan turut membangkitkan wisata budaya, generasi muda kita akan paham dan mengerti budaya Minangkabau sesungguhnya yang bisa menjadi salah satu benteng dari hal-hal negatif yang bisa mempengaruhi mereka,” tukasnya. 

Di kesempatan sebelumnya, Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra juga menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan promosi dan event yang dilaksanakan ini. “Masuk sebagai 100 event wonderful Indonesia 2018, tentu Festival Budaya Minangkabau diharapkan tidak bersifat seremonial belaka, namun harus mampu memberikan dampak nyata peningkatan kunjungan ke Tanah Datar,” ujarnya. 

Anton berharap, berbagai potensi dimanfaatkan untuk promosi potensi wisata Tanah Datar. “Banyak sarana promosi yang bisa kita manfaatkan, seperti di videotron, papan iklan di Bandara Internasional Minangkabau ataupun di majalah dan tabloid maskapai penerbangan, dan Saya siap mendukung dana di DPRD, namun tentu juga harus melihat skala prioritas dulu,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Umum KKTD Luhak Nan Tuo Yuherman menyampaikan, para perantau sangat antusias dan bersemangat mendukung peningkatan kepariwisataan melalui event ini. “Saya bersama perangkat KKTD lainnya, telah mempublikasikan kepada perantau lainnya di Tanah Air akan pelaksanaan event ini, sehingga nantinya bisa meramaikan kampung halaman,” kata Yuherman.

Di kesempatan lainnya, Kadis Parpora Abdul Hakim selaku ketua pelaksana memaparkan, kegiatan festival merupakan kegiatan rutin dalam melestarikan budaya Minangkabau setiap tahunnya dan tahun ini menggelar 14 macam pergelaran. “Sengaja dilaksanakan launching di Anjungan Sumbar TMII Jakarta ini, agar wisatawan yang kunjungi TMII tahu ada event di Tanah Datar dan berkenan berkunjung nantinya ke daerah kita,” sampainya. 

Abdul Hakim juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang menjadikan Festival Pesona Minangkabau menjadi 100 Event Wonderful di Indonesia 2018. “Terima kasih kepada Kemenpar atas anugerah tahun 2018 dan berharap tetap memperoleh prestasi yang sama tahun 2019 ini, karena dengan status itu, Pemda memperoleh bantuan dari Kementrian seperti pelaksanaan acara hari ini dan bantuan lainnya,” pungkasnya. (rl)