IMPIANNEWS.COM (Jakarta).
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Komisaris Besar Musyafak mengaku bahwa hasil forensik untuk mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 lewat postmortem masih nihil.
Menurut Musyafak hingga hari kedua usai insiden kecelakaan, Selasa (30/10) kemarin, sudah ada 26 jenazah yang telah dilakukan pemeriksaan dan rekonsiliasi.
"Namun hasilnya belum satupun yang teridentifikasi, masih nihil," kata Musyafak di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Musyafak mengungkapkan ada tiga korban yang sempat dibicarakan dan diberi banyak masukan lewat proses rekonsiliasi dan pemeriksaan tanda-tanda medis, namun karena masih kurang kuatnya data yang mendukung hasilnya tak jadi diumumkan.
"Ada tanda-tanda medis, seperti tato, korban usia 3 sampai 4 tahun dan dua bayi. Tapi karena data kurang kuat di-cancel untuk tunggu hasil DNA," kata Musyafak.
Selain itu, Musyafak menjelaskan, Selasa (30/10) malam, sudah ada tambahan 24 kantong jenazah. Sehingga total keseluruhan saat ini ada 48 kantong jenazah yang masuk dalam postmortem RS Polri.
Sebelumnya, Musyafak menyatakan bahwa sebagian besar jasad korban kecelakaan pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang itu sulit diidentifikasi.
Musyafak mengatakan kesulitan yang ditemui yakni karena sebagian besar kondisi jasad yang tiba di RS Polri sudah tidak lagi utuh. Namun, dia tidak merinci bagian tubuh apa saja yang paling banyak mengisi kantung jenazah. (dl)