Kec. Luhak, Limapuluh Kota -- Suasana berduka masyarakat negeri Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang menanti korban galodoh yang melanda Lintau Buo, Kamis (11/10/2018) sore. Pasalnya, air bah atau galodo tersebut juga menimpa pasagan suami istri buya Wir dan istrinya Emi. Warga jorong Tajung Haro Utara nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang kecamata Luhak Kabupaten limapuluh Kota
Kamis itu, sekitar pukul 17.15 sore, berangkatlah sepasang suami istri dari Jorong Tanjung Haro Utara "Nagari Sikabu Kabu Tanjung Haro Padang Panjang" menuju Lintau untuk memenuhi undangan wirid penggajian ke salah satu surau yang berada di Lintau kabupaten Tanah Datar.
Sewaktu dalam perjalanan terjadilah galodoh yang menibun sepasang sumi istri bapak Buya Wir (59 th) dan istrinya Eni (57 th)
"Menurut rencana, buya Wir malamnya akan mengadakan wirid panggajian di salah satu surau di daerah lintau dan siangnya akan bertindak menjadi khatib shalat Jum'at di salah satu mesjid masih di daerah Lintau juga," terang Majid Gindo salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Mendegar kabar telah terjadi galodoh di daerah Lintau Buo, anaknya Muhammad Rizki langsung menelepon orangtuanya yang berangkat tadi sore ke Lintau untuk memenuhi undagan wirid pengajian.
Namu telepon orang tua nya tidak aktif.
"Pagi pagi Muhammad Rizki degan adiknya Riko berangkat ke Lintau untuk mencari tau kabar kedua orangtuanya," ulas Majid Gindo
Sempai di Lintau, Muhammad rizki degan adiknya mencoba menayakan ke pengurus mesjid tempat orangtuanya untuk membaca khutbah Jum'at. Sangat disayangkan orangtuanya tidak sampai di mesjid itu. Terang pengurus mesjid kepada Muhammad Rizki.
Akhirnya Muhammad rizki degan adiknya Riko mencoba mendatanggi tempat galodoh. Sesampai di tempat kejadian. Mereka menemukan sepeda motor orangtuanya. Raungan tangis mereka tak terbendung kala itu.
"Maka sudah dipastikan kedua orangtuanya ikut tekena bencana galodoh yang terjadi kemarin sorenya," ulasnya.
Maka diadakanlah pencarian di sekitar kendaran sepeda motor vario dalam keadan tersepit. Sekitar pukul 14.30 pada Jumat (12 /10/2018) siang, sehari sesudah kejadian galodoh ditemukanlah jasad seorang ibu bernama Eni, orangtua Muhammad Riski dalam keadaan meninggal dunia oleh Tim SAR. Sedangkan orangtua laki - laki bapak buya Wir belum tentu nasibnya sampai saat ini," tandas Majid Gindo sembari pamit memasuki rumah duka.(ul)