IMPIANNEWS.COM (Padang).
Sekali merangkul dayung, tiga pulau terlampaui. Ungkapan ini berlaku dalam perjalanan Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah ke Pulau Lombok, satujam bersama Gubernur NTB (Nusa Tenggara Barat).
Niat awal adalah mengantarkan bantuan untuk korban gempa di Kabupaten Lombok Utara, rupanya didapuk para perantau pula untuk bersua di Mataram, sesudah itu berkesempatan pula bertemu dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Agenda kita mengantarkan bantuan dari warga Kota Padang untuk korban gempa di Lombok Utara. Rupanya Allah memberikan kesempatan bisa bertemu para perantau Minang dan bertemu pula sahabat lama yang sekarang menjabat Gubernur NTB," ungkap Mahyeldi sesaat akan meninggalkan Kantor Gubernur NTB di Mataram, Tabu kemarin (26/9/2018).
Pertemuan dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah lebih kurang satujam memang tidak diagendakan sebelumnya. Tetapi dua sahabat lama satu bendera partai (PKS) itu merasa tidak 'afdol' jika tidak bertemu. Terlebih Lombok dalam kondisi tanggap darurat bencana. Banyak yang perlu dipelajari dari Kota Padang yang pernah mengalami bencana serupa 2009 silam.
"Kami berbincang terkait penanganan masa tanggap darurat bencana serta pengelolaan bantuan bagi korban pasca tanggap darurat. Apa yang dilakukan di Padang pada 2009 lalu, barangkali bisa dijadikan suatu pelajaran dan perbandingan," ujar Mahyeldi.
Lebih lanjut Mahyeldi menuturkan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah merupakan politisi muda PKS yang kiprahnya menasional. Ia bersama Irwan Prayitno (Gubernur Sumbar) berpengalaman tiga periode di DPR RI.
"Kami banyak belajar dari Pak Irwan. Saya sendiri juga belajar dari Pak Zul," tutur Mahyeldi.
Dalam pertemuan itu, Gubernur NTB menerima Mahyeldi beserta rombongan di ruangan kerjanya. Rombongan dari Kota Padang terdiri dari beberapa pejabat eselon II dan III serta Ketua Baznas Kota Padang.
Zulkieflimansyah yang baru dilantik 19 September lalu mengaku langsung fokus pada penanganan bencana. Dirinya melakukan koordinasi dengan semua stakeholder dari pusat dan daerah.
"Hal ini persis dengan Sumbar. Waktu Pak Irwan baru dilantik juga langsung menangani bencana," imbuh Mahyeldi.
Zulkieflimansyah berucap terimakasih kepada Walikota Mahyeldi dan rombongan. Selain turut membantu pembangunan sarana pendidikan, Walikota dan rombongan telah berbagi pengalaman dalam penanganan korban bencana gempa.
"Saya berterima kasih, Pak Wali dan rekan-rekan dari Padang banyak memberi masukan dan berbagi pengalaman dalam penanganan bencana," ucap Guburnur.
Meskipun pertemuan itu di luar agenda protokoler namun terlihat Gubernur NTB belum mau mengakhirinya. Suasana akrab. Kedua pemimpin terkadanh saling mengungkit nostalgia, baik tentang perjalanan partai yang mereka besarkan, maupun pengalaman pribadi masing-masing.
"Pak Wali (Mahyeldi) ini sangat lama di PKS. Saya kenal beliau sejak Pak Irwan (Irwan Prayitno) sama-sama memimpin fraksi di DPR RI. Kedekatan dengan Pak Irwan membuat saya dekat dengan beliau (Mahyeldi) sekaligus membuat saya dengan dengan tokoh-tokoh dati Sumbar lainnya," tuturnya.
Dikatakan, NTB dan Sumatera Barat sudah sejak lama berhubungan. Dua daerah ini banyak kedekatan dan kesamaan dalam budaya dan agama juga alamnya yang rawan bencana.
"NTB dan Sumbar banyak kesamaan baik budaya dan agama maupun alamnya, rawan bencana," tukas Gubernur. (yt).