PAYAKUMBUH --- Penyambutan kepulangan jemaah haji kota Payakumbuh digelar di yayasan Jamiatul Hujjaj SDIT IPHI (Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) kota Payakumbuh di Jln. Rasuna Said No 50 A, Kelurahan Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Utara, pada Rabu pagi (12/9/2018). Jemaah haji dari kloter 10 dan daerah asal kota Payakumbuh hadir dalam acara ini.
Dibandingkan dg tahun tahun yg sebelum nya, setiap tahun jemaah haji dari kota Payakumbuh selalu dapat jumlah peningkatan jumlah jemaah, yg di tahun 2017 berjumlah 212 dan di tahun 2018 ini berjumlah 296 jemaah. Tapi jumlah jemaah haji kloter 10 kota Payakumbuh yg pulang sekarang, berjumlah 295 orang, 1 orang lagi masih tinggal di tanah suci karna sakit yg mesti harus di rawat intensif disana, atas nama bapak Misbar (60) dari Kelurahan Tanjung Gadang Sungai Pinago, Kecamatan Payakumbuh Barat.
Untuk jemaah haji kloter 10 kota Payakumbuh kemaren dalam keberangkatan nya bergabung juga jemaah haji dari Provinsi Bengkulu.
Pada kesempatan ini juga turut di undang seorang Ustadz yg dulu juga mantan seorang pendeta yakni Ustadz Samsul Arifin Nababan Untuk memberikan sedikit tausiyah kepada jemaah haji kota Payakumbuh yg telah selesai melaksanakan ibadah haji nya.
"Pada era tahun 1970 an dulu, untuk berangkat haji ini menjadi suatu hal yg prestige , karna setelah kepulangan dari ibadah haji di kala itu, semua jemaah haji tidak lagi memikirkan dunia ini, itu dapat di lihat dari sikap dan sifat yg mereka laksanakan. Dan juga pada masa itu, jemaah haji ini tidak ada yg berusia muda, mereka semua sudah lanjut usia, karna memang ibadah haji ini sangat sakral dikala itu, tapi dimasa sekarang, sudah banyak yg melaksanakan ibadah haji berusia muda, dan bahkan berangkat haji itu sebagai lambang kemakmuran orang itu" ungkap Ustadz Nababan.
Maka untuk itu, dalam rukun islam ibadah haji di tempatkan di posisi paling terakhir, karna ibadah haji sebenarnya sangatlah berat bagi mereka yg mengerti akan setiap rukun islam itu, tambah ustadz nababan.
"Selamat datang kepada seluruh jemaah haji kloter 10 kota Payakumbuh tahun 2018 1439 Hijriah semoga seluruh jemaah haji ini dapat menjadi haji mabrur. Dan ijinkan saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jemaah haji kota Payakumbuh atas ketidak hadiran walikota kita disini dikarenakan beliau juga sedang melaksanakan kegiatan yg tidak bisa di wakilkan oleh pejabat lain nya, maka ijinkan juga saya selaku Plt Sekretaris Daerah untuk dapat mewakili bapak walikota pada penyambutan kepulangan jemaah haji kota Payakumbuh pada pagi ini" ungkap Amriul.
Amriul selaku Plt Setda menyampaikan bahwa untuk menjadi haji mabrur ketika sampai nya di kampung, maka harus melaksanakan 2 sikap yg wajib,
"Untuk menjadi haji di makkah dan madinah itu mudah, tapi untuk menjadi haji mabrur ketika sampai di kampung itu kita harus menjaga selalu dua sikap, yakni sikap untuk selalu berbuat baik dan sikap untuk selalu berkata baik, jangan sampai kita meninggalkan dua sikap itu setelah kepulangan kita dari tanah suci" imbuh Amriul.
Dan jika kita hitung mundur 10 tahun kebelakang, dan diratakan setiap tahun nya jemaah haji kota Payakumbuh 200 orang, maka dari jumlah penduduk kota Payakumbuh yakni sebanyak 130 ribu jiwa, maka perbandingann orang yg naik haji dari kota Payakumbuh sebanyak 20% yakni 50 banding 1 setiap tahun nya, tambah Amriul.
Perwakilan salah seorang jemaah haji, bapak Ifkar menyampaikan pesan dan kesan dalam kesempatan kali ini, yakni perjalanan haji yg telah dilaksanakan kemaren sungguh pengalaman yg luar biasa bagi seluruh jemaah haji, karna ketika proses ibadah haji sedang berlangsung terjadi sedikit perubahan cuaca yg cukup ekstrim.
"Dan juga disaat ibadah haji berlangsung terjadi bencana alam di Indonesia tepatnya di provinsi NTT, dan seluruh jemaah haji kloter 10 dari kota Payakumbuh berinisiatif membantu dg memberikan sedikit bantuan berupa uang secara patungan, dan dari patungan jemaah tadi terkumpul lah uang sejumlah 3 juta dan setelah sampai nya di embarkasi, jumlah bantuan uang untuk bantuan saudara di NTT tadi bertambah sebanyak 1," sebut Ifkar.(ul)