IMPIANNEWS.COM (NTB - Lombok).
Masyarakat perantau asal Minang di Nusa Tenggara Barat (NTB) antusias bertemu Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah yang tiba di Lombok untuk menyampaikan bantuan. Kepala daerah yang juga ulama itu dijamu sekaligus didaulat memberikan tausiyah di salah satu kediaman warga asal Sumatera Barat di Mataram, Rabu (26/9/2018).
"Kehadiran Walikota Padang ke Lombok dalam rangka memberikan bantuan membuat kami bangga selaku perantau dari Sumatera Barat. Untuk itu kami rindu bertemu dan mendengarkan wejangan dari beliau," kata Melson, tokoh perantau Minang yang selaku tuan rumah siang itu.
Lebih lanjut Melson mengungkapkan, perantau Minang juga memetik hikmah dari bencana gempa yang menimpa Lombok. Diantaranya semakin terjalin kekompakan dan menguatkan rasa persaudaraan serta senasib sepenanggungan.
Selain itu, perantau Minang juga turut peduli dan aktif menggalang bantuan untuk korban gempa. Setiap hari selalu ada donatur yang menyumbang dan diantarkan langsung ke lokasi bencana.
Dikatakan, terdapat 8 warga asal Sumbar yang menjadi korban jiwa saat gempa 5,5 SR dan 6,4 SR yang mengguncang Pulau Lombok pada Juli lalu itu. Sedangkan puluhan urang awak lainnya kehilangan tempat tinggal.
"Kami bangga, Walikota Padang merupakan sosok pemimpin yang peduli karena langsung datang kesini. Tidak hanya memberikan bantuan tapi juga memberikan semangat dan motivasi bagi korban gempa dan juga kami warga perantau ini," tukas Melson.
Pertemuan ini dihadiri sekitar 60 warga perantau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Minang (IKM) NTB. IKM sendiri terdiri dari beberapa ikatan perantau dari beberapa daerah di Sumatera Barat.
Walikota Mahyeldi didaulat memberikan tausiyah. Penyampaian Buya Mahyeldi yang sarat muatan hikmah dan nasehat menjadi "sitawa sidingin" bagi urang awak yang telah lama tinggal di "Pulau Seribu Masjid" itu.
"Jalinan silaturahmi dan persatuan yang telah terbangun agar terus diperkuat. 9Hal ini yang akan membuat kita sukses sehingga mampu eksis di negeri orang dan bisa membantu kampung halaman," ujar Mahyeldi. (yt).