SI-EKA atau dikenal dengan sistem informasi elektronik kinerja Kementerian Agama adalah sebuah aplikasi yang saat ini menjadi idola, pasalnya bersitungkin para ASN memuat kinerjanya di aplikasi yang baru diterapkan dan diinstruksikan tersebut.
Di lingkup Kantor Kemenag Kabupaten Pasaman juga saat ini secara berangsur-angsur telah memfungsikan SIEKA usai dilakukannya sosialisasi oleh Kepala kantor H.Dedi Wandra bersama tim yang terdiri drai Kepala Sub Bagian Tata Usaha Nafrizal, Kasi Pendidikan Madrasah Sulpan Amri dan analis kepegawaian dan humas keseluruh ASN baik di kantor maupun di satuan kerja (satker) madrasah serta KUA kecamatan.
“Apalagi sesuai instruksi Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera barat H.Hendri, bulan September ini sudah diharuskan SI-EKA digunakan sebagai aplikasi informasi kinerja para ASN”, ujar Nofrita analis kepegawaian Senin (3/9).
Terkait dengan aplikasi ini, Dedi Wandra menekankan agar seluruh ASN di lingkungan Kemenag ranah Pasaman dapat segera menerapkan dan mengimplementasikan penggunaan Aplikasi SIEKA sesuai dengan kinerja harian, tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Menurutnya seluruh apa yang dikerjakan oleh seluruh ASN setiap hari yang sesuai dengan SKP nya, selanjutnya diinput ke dalam aplikasi SIEKA dan dikontrol langsung oleh atasannya.
Hematnya, penerapan aplikasi SIEKA ini bertujuan sebagai perangkat untuk mengukur kinerja pegawai, memonitoring pegawai, serta mengukur prestasi kerja pegawai Kemenag kedepannya.
Apalagi berkenaan dengan tunjangan kinerja (tukin) yang diterima.
Lebih lanjut pejabat yang lincah bermain badminton kembali mengatakan, salah satu teknologi informasi yang dimaksud untuk memudahkan layanan dari berbagai macam aplikasi yang dilaunching dengan maksud untuk memperbaiki dan memudahkan layanan dan ada aspek transparansi sehingga bisa memonitor segala aktivitas pekerjaan ASN.
“Meski demikian, perlu dievaluasi berdasarkan hasil sosialisasi”, tukas Dedi.
Hasil sosialisasi dilakukan tim pada empat lokasi yakni Lubuk Sikaping, Panti, Rao dan Bonjol, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Nofrita menilai kebanyakan para ASN respon telah memahami penggunaan aplikasi berbasis online tersebut dan bahkan telah memulai pengisian mulai dari profil, SKP tahunan hingga tugas harian.
Namun beberapa catatan penting tim dari lapangan sebagai bahan evaluasi, dimana ada yang menjadi kendala dalam penggunaan aplikasi SIEKA diantaranya koneksi internet di kecamatan yang acap noise dan lambat sehingga sulit untuk menginput. Selain itu juga, kualitas SDM ASN yang berbeda-beda sehingga membutuhkan bantuan operator.
“Masih ada ASN yang belum memiliki alat atau sarana semacam laptop atau android”, terang Nofrita.
Tim mencatat dan mengharapkan perlu adanya kajian lebih lanjut dan evaluasi terkait penggunaan aplikasi SIEKA berdasarkan dari hasil sosialisasi yang telah dilakukan. Agar pemakaian aplikasi dapat secara maksimal dan mencapai tujuan.(suf78)