Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Padang melalui Sekretarisnya Desemberius di Media Center Pemko Padang |
Berbicara lezatnya rendang mungkin sudah tak asing lagi di telinga orang-orang di negeri ini bahkan sampai di mancanegara.
Maka dari itu, makanan khas Ranah Minang ini perlu dimaksimalkan lagi dari berbagai hal. Terutama agar memiliki standarisasi yang jelas sehingga bisa masuk pasar nasional dan pasar ekspor dalam jumlah besar ke berbagai negara.
Demikian kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Padang melalui Sekretarisnya Desemberius di Media Center Pemko Padang, Rabu (12/9).
"Saat ini merupakan momentum bagaimana menjadikan rendang itu mengungkit. Maksudnya yaitu, bagaimana orang yang ingin mencicipi rendang tentunya akan mengunjungi Kota Padang," sebutnya.
Menurutnya, megingat potensi pasar rendang sangat besar dan juga semakin dikenal masyarakat Internasional, maka perlu langkah-langkah strategi agar lebih mendunia lagi. Untuk ini direncanakan, tahun 2020 nanti Pemko Padang melalui Disknakerin akan membangun sentra industri rendang di atas tanah seluas 5100 meter persegi, tepatnya di belakang kantor camat Koto Tangah dengan standar industri yang memenuhi uji kelayakan dan juga adanya tempat workshop yang higienis dan juga pasar onlinenya.
"Pembangunan sentra rendang itu berasal dari DAK Kementerian Perindustrian yang diperkirakan menelan biaya mencapai Rp13 miliar lebih. Sementara untuk penghuni sentra nantinya akan diseleksi dari aspek higienis, sanitasi, aspek legal formal dan variatifnya. Dimana 10 UMKM juga akan ditempatkan di sana dengan seleksi ketat," ujarnya
Terkait standarisasi itu, jelas Desemberius, yaitu dari higienitas, daging yang digunakan hingga teknologi pengemasan agar tahan lama.
Di sisi lain, Desemberius pun mengaitkan pembangunan sentra industri rendang dengan kunjungan wisata Kota Padang. Sebagai daerah kunjungan wisata Ibukota Provinsi Sumatera Barat ini pun mengalami peningkatan kunjungan wisata yang terus tumbuh berkembang.
"Lihat saja pada tahun 2017-2018 ini saja sudah mencapai lebih kurang 3.700.000 pengunjung wisata ke kota ini. Momentum ini juga harus kita manfaatkan sebagai celah bisnis bagi masyarakat pelaku UMKM di Kota Padang. Salah satunya terhadap pengembangan sentra kuliner rendang disertai produk-produk lainnya," ucapnya. (dv)