Ketua FKRPJ Sidarto Danusubroto mengukuhkan FKRPJ Sumbar di Hotel Kyriad Bumi Minang |
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Irjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto mengukuhkan Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Jokowi (FKRPJ) 2019 provinsi Sumbar di Kyriad Bumi Minang Hotel, Kamis (2/8). Mayjen (Purn) Hastind Asrin, SE, M.I.Kom ditunjuk sebagai Ketua FKRPJ Sumbar. Mantan Dirjen Strategi Pertahanan (Strahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang baru beberapa bulan lalu pensiun dari kemiliteran itu, akan memimpin koordinasi dan komunikasi berbagai organisasi relawan Joko Widodo yang ada di Sumbar.
Ketua FKRPJ Sidarto Danusubroto “Mancabiak Siriah” pada prosesi Pengukuhan FKRPJ Sumbar di Hotel Kyriad Bumi Minang, Kamis (2/8).
Dalam pengukuhan tersebut, terdapat sejumlah tokoh-tokoh besar di Sumbar. Mulai dari tokoh agama seperti Bagindo M Leter, Buya Mas’oed Abidin, tokoh adat yang juga Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sayuti Dt Rajo Panghulu, tokoh pendidikan yang juga mantan Rektor Universitas Andalas Musliar Kasim, hingga tokoh pemerintahan seperti mantan Walikota Padang Fauzi Bahar, mantan Wakil Walikota Padang Yusman Kasim, pamong senior Benny Mukhtar. Serta sejumlah tokoh politik seperti mantan Ketua DPRD Solok Selatan Khairunnas, serta tokoh muda lainnya.
Sidarta Danusubroto yang pernah menjadi ketua MPR RI menyatakan pihaknya sangat terharu dan bangga dengan sambutan relawan dan masyarakat Sumbar. |
Sidarta Danusubroto yang pernah menjadi ketua MPR RI menyatakan pihaknya sangat terharu dan bangga dengan sambutan relawan dan masyarakat Sumbar. Sidarta menegaskan, figur Jokowi selama menjadi presiden, membangun dengan prinsip Indonesiasentris, bukan geosentris.
“Pembangunan dilaksanakan merata di seluruh daerah, bukan terpusat di Pulau Jawa. Fokus Jokowi adalah membangun sumber daya manusia (SDM), dengan melengkapi infrastruktur yang menjadi kebutuhan. Terutama membuka dan meningkatkan akses. Berbagai pembangunan infrastruktur di Sumbar, ditujukan agar seluruh masyarakat Sumbar memiliki akses yang cepat, tepat dan efisien. Saat sebuah jalan dibuka, maka seluruh aktivitas masyarakat menjadi semakin lancar dan berimbas pada aktivitas lainnya,” ujarnya.
Ketua FKRPJ Sumbar Mayjen (Purn) Hastind Asrin mengharapkan seluruh relawan di seluruh Sumbar untuk bisa melakukan sosialisasi secara priodik dan berkelanjutan. Termasuk publikasi di media konvensional dan media non konvensional. Sehingga, figur Jokowi bisa disenangi terhadap apa yang telah dibuatnya untuk Sumbar.
“Sosialisasi dan publikasi tentang Jokowi harus gencar. Sehingga, masyarakat Sumbar menyadari dan memahami bahwa Jokowi adalah ‘Presiden Awak’ dan sangat layak untuk dua periode,” tegasnya.
Menanggapi berbagai isu yang menyatakan Jokowi bertolak belakang dengan kaum ulama, salah satu ulama kondang Sumbar, Bagindo M Leter menyatakan hal itu sama sekali tidak benar. Menurutnya, justru Jokowi sangat dekat dengan ulama. Apalagi dengan daerah Sumbar yang sangat kental dengan agama dan adatnya.
“Presiden yang paling sering mengunjungi Sumbar adalah Jokowi. Berbagai program pembangunan, termasuk sektor keagamaan, sangat diperhatikan Jokowi di Sumbar. Jalan tol, kereta bandara, pembangunan masjid, mushalla, surau dan sebagainya. Karena itu, mari pulangkan sirih ke gagangnya, pulangkan pinang ke tampuknya. Perhatian Jokowi sangat tinggi bagi Sumbar,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar, Sayuti Dt Rajo Panghulu menyatakan berbagai upaya melestarikan adat Minangkabau, telah dilakukan Jokowi di periode pertama ini. Bahkan menurut Sayuti, Jokowi telah mengunjungi Nagari (desa adat) tertua di Sumbar, yakni Nagari Pariangan di Kabupaten Tanah Datar. Selanjutnya mempercepat penyelesaian Seribu Rumah Gadang di Kabupaten Solok Selatan, yang saat ini sudah berjumlah 840 buah.
“Intinya adalah komunikasi timbal balik. Pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru agar dapat didukung oleh seluruh ninik mamak, sehingga tidak lagi terjadi persoalan dalam pembebasan lahan. Tentu saja, kita sangat ingin daerah ini maju di segala bidang. Seperti saat ini di sektor pariwisata, Kawasan Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan, dinilai lebih indah dari Kawasan Raja Ampat di Papua. Tentu saja pengelolaannya, dengan konsep dan daya tarik serta keramahan masyarakat Minangkabau,” ungkapnya.
Mantan Rektor Unand yang juga mantan Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Nasional, Musliar Kasim, menyatakan perhatian Jokowi di bidang pendidikan sangat luar biasa. Di antaranya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan pembangunan Universitas Islam Internasional di Depok di lahan 142 hektare. Sehingga, seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses pendidikan, dan memiliki kampus bertaraf dan berkualitas internasional.
“Perlu dipahami, bahwa relawan merupakan orang atau sekelompok orang yang bekerja sukarela dengan tujuan untuk kebaikan. Pemenangan kuncinya adalah komunikasi yang baik. Meski Jokowi kalah telak di Sumbar pada Pilpres 2014 lalu, tapi Jokowi tetap memperhatikan Sumbar. Ini membuktikan Jokowi adalah pribadi yang rendah hati. Saya yakin, masyarakat Sumbar akan paham bahwa Jokowi dua periode sangat layak diwujudkan,” ujarnya.(ri)