Justeru itu, BBI kita harus kuat dan profesional," kata Budi Waluyo. Sosok yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol terlama di Kabupaten Dharmasraya |
IMPIANNEWS.COM (Dharmasraya).
Enam orang petugas Balai Benih Ikan (BBI) Kabupaten Dharmasraya dikirim magang ke Balai Budidaya Air Tawat (BBAT) Jambi. Mereka akan melaksanakan magang selama sepekan dalam rangka mendalami ilmu pembibitan beberapa jenis ikan.
Pengetahuan dan pendalaman keterampilan pembenihan ikan ini sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan produksi benih ikan sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) BBI Dhamasraya.
Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Dharmasraya, Welfiadril melalui Kabid Perikanan Budi Waluyo mengatakan, BBI Kabupaten Dharmasraya memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar.
Pertama harus mampu memberi layanan kebutuhan bibit ikan berkualitas kepada para pelaku pembudidayaan ikan. Kemudian, lembaga berbentuk UPTD itu juga dibabani tugas untuk mendatangkan PAD guna menunjang kebutuhan dana pembangunan bagi Pemkab Dharmasraya.
"Justeru itu, BBI kita harus kuat dan profesional," kata Budi Waluyo. Sosok yang pernah menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol terlama di Kabupaten Dharmasraya ini lebih jauh mengatakan, untuk memenuhi tanggubgjawabnya itu, maka BBI harus terus dibenahi.
Selain terus menyediakan berbagai fasilitas pembenihan ikan, BBI Dharmasraya juga harus berinvestasi dalam pengembangan sumberdaya manusia.
"Pemagangan bagi enam personil BBI ini menjadi bagian dari investasi pengembangan sumberdaya manusia," kata Budi.
Dengsan memiliki personil yang terampil, maka produksi benih ikan bisa meningkat dan pendapatan BBI untuk PAD bisa tercapai.
"Lumayan banyak sih targetnya Rp 100 juta lebih tahun ini dan Insyaalah sudah terealisasi separohnya," imbuh Budi.
Dalam pemagangan pembenihan ikan itu, enam petugas BBI Dharmasraya itu akan mendalami teknik perawatan induk ikan, teknik pemijahan ikan, teknik perawatan larva, teknik pendederan, teknik pengendalan hama dan penyakit, teknik pakan dan pemupukan serta teknik angkutan benih.
"Mereka sebelumnya sudah punya keterampilan tersebut, namun teknologi ini selalu berkembang. Jadi mereka terus mendalami teknologi terbaru. Up date teknokogi istilahnya," imbuh Budi. (bw).