Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNP Dr. Azmi Fitrisia mengatakan, pada tahun pertama (2016) dilakukan kursus menjahit tingkat dasar. |
Potensi usaha menjahit yang terserak di kelurahan purus akhirnya menyatu dalam kelompok usaha jahit "Purus Saiyo" . Hal itu berkat pembinaan Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP) yang selama 3 tahun ini konsentrasi melakukan kegiatan pengabdian di kawasan Pantai Purus.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNP Dr. Azmi Fitrisia mengatakan, pada tahun pertama (2016) dilakukan kursus menjahit tingkat dasar. Saat ini telah dilatih sebanyak 15 remaja dan perempuan dari keluarga kurang mampu. Pelatihan tersebut memberikan pengetahuan bagi peserta.
"Tahum pertama ini belum membuahkan hasil yang signifikan. Maka tahun kedua kembali dilakukan kursus tingkat mahir," kata Dr. Azmi Fitrisia disela kegiatan pelatihan di Kelurahan Purus, Jumat (3/8/2018).
Selain memberikan kursus tingkat mahir, tim UNP juga memberikan bantuan modal berupa mesin jahit. Kemudian bersama LurahbPurus yang responsif, tim UNP memfasilitasi pembentukan kelompok usaha. Hal ini agar mereka mendapatkan penghasilan.
"Bersama Lurah Purus yang sangat respon, kami membentuk kelompok usaha jahit agar mereka bisa mendapatkan penghasilan," ungkap Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNP yang berkonsentrasi pada pembinaan masyarakat pesisir tersebut.
Sementara itu Lurah Purus, Fajri Rahmad Ersya S.STP mengungkapkan, kelompok usaha yang terbentuk bersama Tim Pengabdian Masyarakat UNP dinamakan "Usaha Jahit Purus Saiyo". Kelompok menyepakati Ermita selaku ketua karena pelaku usaha jahit yang telah lama eksis dan dikenal ulet.
"Ermita bersama teman-teman bisa memanfaatkan modal. Ketekunan beliau dan anggota kelompok jahit mendorong tim pengabdian UNP yang dipimpin Dr. Azmi Fitrisia kembali berjuang mengembangkan usaha jahit Purus Saiyo," ulas Fajri.
Saat ini "Usaha Jahit Purus Saiyo" semakin berjaya. Hasil jahitannya berupa seprai dan "bed cover" yang dikenal unik dan ciamik cukup diminati pasar. Tinggal mencarikan peluang-peluang pasar yang lebih luas sembari memperbaiki pengepakan atau kemasan supaya lebih menarik.
"Warga kurang mampu yang bergabung dengan kelompok usaha jahit ini sudah mulai mendapatkan penghasilan," ujar Fajri.
Lurah menyampaikan terimakasih kepada Tim Pengabdian Masyarakat UNP yang telah membina masyarakat kurang mampu di wilayahnya sehingga ekonomi warga meningkat. Terlebih UNP juga telah menambahkan lagi modal usaha pada tahun ini sehingga produksi bisa ditingkatkan dan dapat melayani permintaan yang lebih banyak.
"Kita berterima kasih kepada tim UNP yang membina warga kurang mampu untuk memiliki kemahiran menjahit sehingga mampu meningkatkan ekonomi warga," tukas Fajri," (der)