Limapuluh Kota -- Dengan program Gedubang Mas ketua panitia pembangunan mesjid Al Ikhlas, H. Saiful Guci bersama warga sulap mesjid usang menjadi mesjid megah.
Sejak didaulat warga menjadi Ketua Pembangunan Mesjid Al Ikhlas Jorong Pulutan Kenagarian Koto Tuo, sejak Idul Adha Tahun 2017 lalu, H. Saiful Guci yang kesehariannya sebagai Kabag Humas DPRD Kab. 50 Kota giat bahu membahu dengan pengurus mesjid yang diketuai Muhammad Ifkar bersama warga untuk melakukan pembangunan di mesjid ini.
Membangun bukan semudah membalik telapak tangan ataupun berucap, tapi butuh penjuangan dan banyak tantangan yang harus dilalui, termasuk ejekan dan cemoohan. Namun semua itu membuat mantan wartawan senior ini semakin gencar melakukan penggalangan dana pembangunan. Salah satu programnya adalah GEDUBANG MAS ( GErakan DUaribu BANGangun Masjid Al ikhlas Sehari).
" Dari program tersebut yang disepakati warga pulutan dengan penduduk sekitar 300 KK ini, dalam satu tahun telah bisa menghimpun dana Rp. 350 juta dan telah dimanfaatkan untuk bangun masjid. Namun dana tersebut bukan dana yabg cukup untuk merehab total bangunan mesjid yang tergolong tua (1955) di kenagarian ini. Banyak juga suntikan dana dari perantau dan donatur lain melalui transfer rekening," terang Saiful Guci kepada media, Sabtu (12/08/2018) di sela dirinya meninjau pengerjaan mesjid.
"Kita berharap program ini menjadi motivasi bagi yang lain, karena yang akan merubah diri adalah diri kita sendiri. Yang lain hanya pendorong dan pendukung. Dalam hidup kita harus punya relasi luas, semua lapisan harus dirangkul dan digauli. Inti semua pekerjaan adalah niat ikhlas, kejujuran dan kepersayaan. Dalam memimpin tentunya ada yang kita pimpin termasuk pengerahan massa dalam goro. Tak mungkin semuanya diserahkan pada tukang semata," imbuhnya.
Dalam setahun, semangat kebersamaan ini mampu membuahkan hasil maksimal. Bukan membanggakan keluarga, kita punya usaha pemandian Kasiah Bundo yang terbuka untuk umum. Alhamdulillah ramai pengunjung. Sebagai wujud syukur, kita sengaja menyisihkan dana yang didapat 1 hari dalam seminggu untuk membantu pembangunan mesjid, dan menyantuni dhuafa yang mau sekolah. Insyaallah berkah dan kami tidak merasa kekurangan. Allah selalu melapangkan kita.
"Konsep ini juga pernah kita terapkan dalam pengadaan lahan dan pembangunan Gedung IPHI. Atas dasar pengalaman ini, kami mencoba terapkan pada pembangunan mesjid Al Ikhlas. Ada yang menyumbangkan tenaga, meminjamkan mobil pick up, bahan, kelengkapan shalat, dana dan doa. Kita juga buatkan Kartu Infaq Perorangan (KIP). Terkait tranaparansi keuangan, silahkan lihat laporan keuangan, atau silahkan diaudit. Alhamdulilah, Allah melancarkan," imbuhnya lagi.
"Kini, mesjid kita sudah cantik dan megah. Untuk shalat 5 waktu juga telah rutin berjemaah di mesjid. Tekad kita ke depan bagaimana idharah, imarah dan riayah dapat kita optimalkan," tandas Saiful Guci.
Mesjid Al Ikhlas yang berdiri megah dengan latar pemandangan Gunung Bungsu yang indah. Selain terletak dipinggir jalan utama Jorong Pulutan Kenagarian Koto Tuo, mesjid ini juga dipercantik dengan pemandangan areal pesawahan yang menghijau dan menambah rasa khusuk untuk beribadah.(ul)