Mahyeldi Ansharullah menyambut baik digelarnya Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) yang ke-43 di Kota Padang. |
Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyambut baik digelarnya Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) yang ke-43 di Kota Padang.
Menurutnya, ini menjadi kebanggaan dan sebuah kehormatan bagi Kota Padang yang telah ditunjuk sebagai tempat penyelenggaraan.
Tidak hanya dihadiri dokter mata, dokter umum dan perawat se-Indonesia, namun dokter mata dari sejumlah negara pun juga hadir di Kota Padang mengikuti rangkaian acara pertemuan yang dilangsungkan selama empat hari dari tanggal 29 Agustus-1 September 2018.
Secara resmi PIT Perdami ke-43 itu dibuka Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek di Hotel Grand Inna Padang, Kamis (30/8). Juga hadir Ketua Umum Perdami Pusat Dr. M. Sidik, SpM (K), Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno serta lainnya.
"Atas nama Pemerintah Kota Padang, kita sangat menyambut baik PIT Perdami yang memilih Kota Padang sebagai tempat penyelenggaraan. Semoga banyak manfaat yang didapat bagi kita di Kota Padang," ungkap Walikota.
Diantara manfaatnya antara lain menurut Mahyeldi, seperti perhotelan dengan cukup banyaknya permintaan kamar bagi peserta PIT Perdami yang jumlahnya mencapai ribuan tersebut. Sehingga berdampak terhadap peningkatan PAD. Kemudian belum lagi upaya kerjasama nantinya dalam meningkatkan pengobatan mata bagi masyarakat.
"Terlebih, semoga juga memberikan peluang dalam mempromosikan pariwisata Sumbar khususnya Kota Padang bagi para peserta PIT," harapnya.
Sementara itu Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam sambutannya mengatakan, kebutaan akibat katarak dan glaukoma masih mendominasi tingkat kebutaan di Indonesia. Pasalnya, tingkat kebutaan di Indonesia masih cukup tinggi.
"Kebutaan di Indonesia masih tinggi hingga mencapai tiga persen. Katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia yang hampir mencapai 60 persen," ujar Menkes.
Menurutnya, penyakit katarak disebabkan karena usia lanjut. Sebab, dengan usia lanjut akan berdampak pada peningkatan gangguan penglihatan secara langsung yakni katarak.
"Untuk mencegah katarak ini salah satunya agar tidak terjadi kebutaan adalah dengan operasi," katanya.
Maka, kata Menkes lagi, peranan dokter mata ini perlu ditingkatkan dengan menyasar daerah-daerah. Karena, jumlah dokter mata di Indonesia ini cukup besar hampir dua ribuan di Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan agar masyarakat terhindar dari kebutaan perlunya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat. Harus sudah dilakukan dari yang berusia muda agar kesehatan mata mereka hingga tingkatan usia tetap terjaga. Meskipun, jika sudah usia lanjut tidak dapat dipungkiri akan terkena katarak.
"Jaga pola hidup sehat dari sekarang. Agar kesehatan mata tetap terjaga sejak usia muda," katanya.
Selain itu, BPJS mesti terus membuka peluang kepada masyarakat yang menderita penyakit mata tetap diberikan kemudahan, sehingga mereka yang mengalami gangguan mata agar dapat segera diobati.
Tambah Gubernur, dengan adanya pertemua ilmiah dokter mata ini. Maka, antar dokter mata ini dapat berbagi ilmumya sehingga akan meningkatkan kualitasnya.
"Jadi ini sangat penting. Agar dokter matadapat meningkat kualitasnya. Sehingga, kesehatan mata masyarakat di Indonesia dapat juga terjaga," pungkasnya. (th)