uang 13 juta yang sudah terkumpul itu, berasal dari sumbangan perantau Minang di Malaysia, Jakarta dan dari warga Sumatera Barat |
Setelah satu minggu berita Arif dan Khairul yang lulus di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, diekspos berbagai media. Baik media cetak, elektronik dan media sosial, kini kedua siswa cerdas ini sudah bisa bernafas lega. Donasi dari penyumbang dana sudah memberikan keringanan.
"Tadi ada ibu ibu nelfon, dia telah mentransfer Rp.5 jt. Dia bilang bunda ke badannya. Tapi dia tak menyebut namanya. Itu saja isi pesan ibu itu," kata Arif, Rabu sore, (15/8), melalui phonselnya.
Dengan demikian kata Arif, dia dan Khairul sudah punya dana sekitar Rp. 13 juta. Untuk setoran awal sudah cukup. Sisa yang dibutuhkan sekitar Rp. 17 juta lagi, masih menunggu uluran tangan dari berbagai pihak yang jadi donatur.
Dia juga mengatakan, ada ibu ibu yang kemarin sore, Selasa, (14/8), nelfon juga. Dia mau datang langsung ke rumah Arif dan Khairul, untuk melihat kondisi keluarga kedua siswa ini. "Ibu dokter itu katanya mau ke rumah. Makanya hari ini kami di rumah saja menunggu kedatangannya," ujar Arif, Rabu sore.
Menurutnya, uang 13 juta yang sudah terkumpul itu, berasal dari sumbangan perantau Minang di Malaysia, Jakarta dan dari warga Sumatera Barat. Semua yang mentransfer itu tidak ada yang memberitahu nama dan alamatnya, demi menjaga keikhlasan masing masing.
Mereka hanya memberi kabar, ke Nomor Hp Arif : 082284363240 dan ke Hp Khairul 082388498849. Sedangkan donasi mereka transfer ke : Rek. BRI a/n. Arif Rahmatul Aji no. 546201011499534 dan Rek BRI Khairul Amal El Hifzi no. 546201011143531 a/n nomor Syatrul Hafzi ayahanda Khairul.
Arif lulusan MAN 2 Lima Kaum, Batusangkar dan juga Santri Pesantren Darul Ulum Padang Magek, Tanah Datar. Sedangkan Khairul siswa MAKM Kauman Padang Panjang.
Mereka terhitung tamat 2018 dan lulus tes untuk kuliah ke Mesir. Karena itu kepada donatur yang ingin membantu diharap sangat uluran tangannya.
Khairul Amal El Hifzi ( 19) dan Arif Rahmatul Aji (19) diterima di Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir. Namun kedua tidak punya uang. Jika mengharapkan dari orangtua mereka saja tidaklah akan tercapai. Biaya ke Mesir masing masing sekitar Rp.30 juta. Bagi orang tua mereka uang sebanyak itu sulit mendapatkan.
Khairul merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan suami istri Syatrul Hafzi –Triwales Asih Indriani. Syatrul bekerja sebagai mekanik kecil-kecilan, sedangkan istrinya hanyalah seorang ibu rumahtangga.
Sementara Arif anak ke enam dari tujuh bersaudara pasangan suami istri Ajirin dengan Mawarni Murni. Ajir hidup bertani di Lubuk Napa, Anduring, Kayutanam. Ibunda Arif hanyalah seorang ibu rumahtangga dan dalam keseharian membantu suaminya sebagai petani di ladang.
Semenjak dinyatakan lulus di Universitas Al Azhar melalui Kementerian Agama RI 30 Juni 2018 lalu, keduanya benar-benar bangga. Tidak mudah untuk lulus. Keduanya bersaing dengan 7.000-an calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Menunggu jadwal keberangkatan ke Mesir akhir September mendatang, kini keduanya berupaya menghubungi orang-orang yang peduli pada mereka. Ditunggu kepedulian kita bersama. (as)