Payakumbuh -- Sebuah permainan baru yang mengeluarkan bunyi sekira twit ..... twiiiiit .... yang sangat digemari anak - anak usia dini dan pendidikan setingkat SD, akhirnya menelan korban siswa SD di Payakumbuh.
Selain permainan berbentuk unik, permainan yang terbuat dari karet ini dilengkapi sebuah benda yang mengeluarkan bunyi seperti layaknya sebuah puput. Permainan ini juga sangat mudah didapati dari pedagang mainan keliling.
Informasi yang kita dapati di lapangan, korban adalah Ragil siswa Kelas V di SDN 28 Payakumbuh.
Diterangkan Juneidi, ayah Ragil, bahwasanya permainan yang digandrungi anaknya telah membuat anaknya harus di rawat di RSUP M. Djamil Padang, setelah sebelumnya dirawat di RSI Yarsi Payakumbuh.
" Permainan itu seperti balon berbagai variasi bentuk, berbunyi kalau ditiup. Saat tiupan dihentikan mainan itu berbunyi yang menarik perhatian anak-anak. Sayangnya saat menghentikan tiupan, puput yang terdapat dipangkal permainan itu terdorong masuk tenggorokan akibat kuatnya tekanan balon saat tiupan dihentikan," terang Juneidi sang Camat Payakumbuh Utara, Kamis (02/08/2018) siang.
"Pihak sekolah langsung melarikan anak saya ke RSI Ibnu Sina Payakumbuh dan ditangani dokter spesialis THT. Akibat keterbatasan alat, anak saya dirujuk ke RSUP M. Djamil. Setidaknya ada 8 tenaga ahli yang bajibaku mengeluarkan benda puput berupa plastik dari saluran pernafaaan anak kami. Ragil sempat dirawat selama 4 hari di Padang. Alhamdulillah sekarang sudah kembali bersekolah," imbuhnya.
"Untuk antisipasi, dalam waktu dekat kita akan layangkan himbauan ke sekolah yang ada di Payakumbuh Utara. Kapan perlu kita gelar rakor," tukuknya.
Kondisi ini dibenarkan Kepala SDN 28 Payakumbuh, Syamsul Alam.
" Musibah ini terjadi minggu lalu, dan kita segera melakukan pertolongan hingga ke RS. Cepat tanggap kita langsung komunikasi dengan walimurid. Kejadian ini telah kita laporkan kepada Dinas Pendidikan. Kita selalu menghimbau agar siswa tidak jajan permainan yang tidak ada kaitan dengan pbm," singkat Syamsul Alam.
Terpisah, Kapolsek Kota Payakumbuh melalui Bhabinkantibmas, Yusrizal membenarkan bahwa dirinya ikut hadir meninjau kejadian ini.
" Ya, kita sudah mengetahui kondisi ini. Alhamdulillah anak kita sudah terselamatkan. Silahkan koordinasi dengan Kepala Puskesmas Parit Rantang, kabarnya ada korban lain dari permainan anak-anak ini. Kita menghimbau agar orangtua dan pihak sekolah waspada dengan dengan anak. Kepada pedagang, mbok ya jangan jual lagi mainan ini," pesan Yusrizal.
Dari pantauan media di Kelurahan Payolansek, tampak Lurah Budy Kurniawan bersama tokoh masyarakat pimpin langsung pengarahan di beberapa sekolah yang ada di wilayah kerjanya.
" Pasca mendapatkan informasi ini, kami segera lakukan koordinasi dan memberikan kepada siswa akan bahaya permainan ini, kalau tertelan. Kita tidak ingin warga kita ikut jadi korban," terang Budy Kurniawan.(ul)