Di Rumah Beratap Bocor Itu
ke Empat Anak YatimTinggal
|
Pondok itu atapnya sudah mulai bocor. Bila air hujan tidak ditampung, maka kamar berukuran 3 M x 3 M ini akan kebanjiran.
Kondisi tersebut sangat terasa bila hujan datang dimalam hari. Dii pondok tak layak huni inilah empat orang anak yatim ( semuanya laki laki) dan ibu mereka (janda) bertedu setiap hari dan malam.
Pondok yang sebagian atapnya daun rumbia ini beralamat di Tanjung Aur, RT : 002/RW : 005 Kel. Balai Gadang Kec. Koto Tangah Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat.
"Kami sangat berharap kiranya pondok kami ini bisa dibangun (bedah rumah). Karena kalau membangun sendiri agak sulit rasanya. Saya tidak punya kerja tetap," kata Wilnida, 32 tahun ibu keempat anak yatim kepada Pelaksana Harian (PLH) Ketua Baznas Kota Padang, H. Syafriadi Autid, S.Pd, Selasa, 31 Julin2018.
Wilnida menyebutkan, suaminya berasal dari Pesisir Selatan telah meninggal dua tahun lalu. Sebelum meninggal dunia, suaminya dua bulan dirawat di rumah.
Sejak suaminya meninggal dunia, sekarang Wildani sebagai tulang punggung mencari makan dan biaya pendidikan anak anaknya.
Keempat anak Wilnida, Celvin Anugra ( 10 tahun), Mahatir Reza (8 tahun), Bima Saputra (5 tahun), dan Refan Nur Iqram ( 2 tahun). Mereka masih kecil dan belum bisa berbuat apa apa.
Keinginan untuk berjualan makanan atau minuman pun ada Tapi, kata Wilda, dia tidak punya modal usaha. Untuk menutupi kebutuhan hidup keseharian pun sulit.
PLH Ketua Baznas Padang, H. Syafriadi Autid setelah melihat langsung rumah keempat anak yatim itu, merasa prihatin.
Kondisi rumah sangat sempit. Di kamar kecil itu semua aktifitas keempat anak yatim dan ibu mereka. Tempat masak atau dapur juga tidak kelihatan. Begitu pula kamar mandi atau wc tidak ada.
"Kita berharap para aghniya' atau muzakki bersama sama Baznas Kota Padang mari kita bangun rumah anak anak yatim itu. Supaya mereka bisa mengaji qur'an, shalat dan belajar dengan nyaman dalam rumah," timpal Wakil Pimpinan Daerah Muhammadiyahah (PDM) Kota Padang ini. AWKAR.