Desainer Kepresidenan Berikan Pelatihan Diversifikasi Bagi Pengrajin Tenun Balai Panjang

IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh -- Untuk meningkatkan SDM dan daya saing produk tenun Balai Panjang Kota Payakumbuh, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh bekerja sama dengan Dekranasda Kota Payakumbuh laksanakan Pelatihan Diversifikasi Tenun kepada 15 pengrajin tenun Balai Panjang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Dafrul Pasi, Ketua Dekranasda Henny Riza Falepi dan desainer Kepresidenan, Tuty Adib bersama asistennya Hikmah dari Jakarta, para undangan dan awak media.

Pelatihan diversifikasi yang menghadirkan langsung desainer kepresidenan, Tuty Adib ini laksanakan tanggal 28 Agustus s/d 3 September 2018 di Rumah Produksi dan Gallery Tenun Balai Panjang Jalan Tangah Padang Kelurahan Balai Panjang Kec. Payakumbuh Selatan Kota Payakumbuh.

Ketua Dekranasda buka pelatihan
Dalam laporannya, Kadisnakerin Dafrul Pasi menyebutkan bahwa Tenun Balai Panjang hasil karya putra daerah Payakumbuh sudah mulai dikenal dunia internasional usai ditampilkan di London Fashion Week di Inggris, beberapa bulan lalu.

"Saat ini di rumah produksi Tenun Balai Panjang terdapat pengrajin tenun 19 orang yang dikoordinir Saudara Efendi. Dalam melahirkan sebuah produk yang baik, saat ini sudah tersedia alat tenunan sebanyak 17 atbm ditambah 2 atbm jakat yang dikelola oleh 15 orang penenun yang sudah handal. Berbagai corak telah diproduksi penenun (handmade) dengan mengedepankan kearifan lokal," sebut Dafrul pada Selasa (28/08/2018)

"Kita terus berupaya menyempurnakan produk branding yang spesifikasi. Namun kita masih mendatang benang celupan dari luar kota. Tahun depan kita targetkan rumah celup. Selain itu kita terus berupaya dalam perluasan lahan, kedepan," Dafrul Pasi melaporkan.

Sementara desainer nasional, Tuty Adib mengungkapkan bahwa sejak Tenun Balai Panjang ditampilkan di London, terjadi peningkatan permintaan kain Tenunan Balai Panjang. Selain itu, kain Tenun Balai Panjang sudah dikenal di nasional.

" Tenun Balai Panjang merupakan satu dari 5 karya tenunan Indonesia yang ditampilkan di London Fashion Weeks 2018. Dan ini adalah nilai plus yang harus kita tingkatkan dan pertahankan branded-nya. Karena Spesifikasi corak Tenun Balai Panjang adalah tumbuhan hayati yang ada di sekitar kita, termasuk corak bintang dan bulan. Corak yang paling digemari adalah corak kumbua," terang Adib.

"Sering desainer nasional bertanya kepada kami, Kenapa Tuty Adib angkat tenun Payakumbuh ?. Kita selalu jawab Tenun Balai Panjang unik dan khas alam serta kualitas boleh diuji. Tidak luntur warnanya," imbuh Adib.

"kedepan, kami berharap Pemko Payakumbuh melalui Disnakerin dan Dekranasda mampu melahirkan produk bernilai sesuai pangsa pasar, baik nasional dan pasar internasional. Payakumbuh harus mampu menjawab permintaan pangsa pasar. Selama seminggu kedepan, kita akan lakukan pembinaan kepada pengrajin. Bagaimana kita bisa mengharmoniskan warna sesuai permintaan pasar, khususnya trend colour, " harap Adib.

Terkait promosi produk, Ketua Dekranasda Henny Riza Falepi membeberkan bahwa Pemko Payakumbuh giat mempromosikan Tenun Balai Panjang baik secara manual, online dan media sosial. Henny juga menyampaikan bahwa target Pemko Payakumbuh kedepan fakus bagaimana Tenun Balai Panjang dapat dipatenkan sebagai produk khas Payakumbuh.

" Semua unsur berupaya dan kerjasama,  bagaimana Tenun Balai Panjang bisa di kenal dunia, melalui media cetak, tayang dan media sosial. Selain itu kita sengaja menjadikan Tenun Balai Panjang untuk buah tangan bagi tamu dari nasional dan internasional. Selain upaya mematenkan produk, Pemko Payakumbuh giat melakukan pengembangan SDM melalui pelatihan hingga ke Pulau Jawa. Tahun depan kita fokus juga dengan pengadaan rumah celup dan penunjang lainnya," terang Ketua Dekranasda Kota Payakumbuh, Henny Riza Falepi.

Adalah Nurcaya (50) warga Kelurahan Balai Panjang yang telah menggeluti tenun selama 15 tahun menyebutkan bahwa motif yang sering dirinya buat adalah motif bintang dibalik bulan, saik kalamai dan gonjong.

"Motif yang paling diminati sat ini adalah bintang dan bulan. Terbaru motif kumbua," terang Nurcaya.

Dikatakan Nurcaya, "untuk menuntaskan satu motif jadi, saya menghabiskan waktu selama 2 hari. Profesi yang saya geluti bukan semata - mata untuk membantu suami dalam mencari nafkah. Tapi tenun balai panjang adalah tradisi leluhur kami yang tidak boleh hilang. Kita berharap Pemko Payakumbuh juga memikirkan kader, agar Tenun Balai Panjang tidak hilang ditelan masa, apabila kami sebagai pengrajin wafat nanti.(ul)