Kementerian Agama Lima Puluh Kota (29/08) melaksanakan kegiatan bimbingan pencegahan kawin usia anak dan penguatan keluarga muda usia pranikah.
Kegiatan tersebut bertema Belajar Rahasia Nikah atau yang lebih populer dikenal dengan program Berkah. Kegiatan strategis ini diikuti oleh 30 peserta didik SMA/MA se Kabupaten Lima Puluh Kota bertempat di IPHI Centere Tanjung Pati.
Naharudin Kasi Bimas Islam Kemeng Lima Puluh Kota dalam laporan kegiatanya menyampaikan, “Kegiatan Bekah ini betujuan untuk memberikan pemahaman yang holigistik terhadap remaja usia pra nikah, hal tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ikhtiar mewujudkan kualitas keluarga sakinah secara terpadu”, jelas alumni Candung tersebut.
Disisi lain Naharudin berharap agar peserta yang mengikuti kegiatan hari ini dapat menjadi “Duta Pencegahan Kawin Anak” di lingkunagan masing-masing terutama di lingkungan pendidikan, harap Bapak mudah senyum ini. Menurut hemat saya “Satuan pendidikan merupakan wadah yang memilki peranan penting dalam merespon persoalan pencegahan perkawinan anak, karena satuan pendidikan memilki seluruh instrumen untuk mensosialisasikan program ini, baik melaului pembejalaran maupun kegiatan ekstrakulikuler”, tungkas Naharudin.
Sementara itu H.Ramza Husmen Kepala Kakan Kemenag Lima Puluh Kota dihadapan media menjelaskan, “Berkah merupakan program prioritas Kementerian Agama secara Nasional, yang harus disukseskan secara berjenjang dari level terbawah sampai keatas.
Melalui program Berkah peserta diharapkan dapat memahami seluk beluk rahasi pernikahan sebagai bekal dalam membina mahligai rumah tangga kedepanya”, terang Ramza.
Lebih lanjut Ramza menekankan,”Merujuk undang-undang perkawinan, yang mejelaskan perkawinan bertujuan untuk terwujudnya rumah tangga yang kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain itu, Berkah ini merupakan langkah strategis dalam menguatkan pondasi rumah tangga sekaligus upaya menurunkan angka perceraian”, jelas putra Kamang ini.
Terkait dengan penikahan dini Ramza menegaskan,
“Pernikahan dini memiliki dampat psikologis, sosial dan medis. Dari segi psikologis, anak dibawah umur belum siap secara mental untuk mengurus keperluan rumah tangga, sehingga rentan untuk mengalami trauma psikis yang sulit disembuhkan. Demikian pula dengan aspek sosialnya anak perempuan akan cendrung menarik diri dari kehidupan sosial di masyarakat.
Terakhir tambah beliau, bahwa pernikahan dini juga mempunyai dampak dari segi Medis, dimana perempuan yang menikah muda rentang akan penyakit khususnya Kanker rahim”. Oleh sebab itu saya mengajak seluruh peserta untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh karena banyak ilmu yang akan diperoleh pada hari ini, simpul Ramza. (APP)