Survie Dulu Baru Baznas Padang Bangun Rumahnya

Catatan : Awaluddin Kahar
Humas Baznas Kota Padang

SELAIN modal usaha, biaya pendidikan dan biaya pengobatan. 

Rehab atau bedah rumah  banyak pula diminati para asnaf delapan (kelompok penerima harta zakat).

Terutama mereka yang masuk kategori fakir, miskin dan gharimin.

Memahami tingginya permohonan pembangunan rumah untuk kaum dhu'fa itu, Baznas Kota Padang sangat antusias. Nam
un tetap teliti dalam membangun rumah.

Permohonan bedah rumah setiap tahun cendrung bertambah masuk ke kantor Baznas Padang.

"Setiap permohonan yang masuk kita respon cepat. Tim survie bergerak ke lapangan melakukan  peninjau lokasi rumah mustahik (penerima harta zakat) tersebut," timpal Wakil Ketua Baznas Padang, Nursalim, Rabu, 18 Juli 2018.

Salah satu rumah yang disurvie tim bidang pendayagunaan,  rumah milik Jamirul, 36 tahun warga RT : 004/ RW : 002 Jalan Lubuk Sarik Kel. Padang Besi Kec. Lubuk Kilangan (Luki) Kota Padang.

Jamirul bersama istrinya Darma Evza, 37 tahun dan dua orang buah hati mereka Habibie Saputara dan Taufik Ramadhan (masih Balita), tinggal di sebuah rumah yang kurang layak huni.

Kondisi dalam rumah, selain ada atap rumah yang bocor dapur dan kamar mandi juga kurang rapi.

Jamirul dan istrinya tentu ingin memiliki rumah layak huni.  Namun kondisi keuanganlah yang membuat pasangan suami istri itu pasrah. 

Jamirul hanya bekerja sebagai OB disalah satu perusahaan di Kota Padang. 

Sedangkan istrinya Darma mengasuh anak di rumah. Apa lagi sekarang mereka memiliki bayi kecil.

Tanah rumah yang mereka tempati sekarang, kata Darma, mereka beli dari penduduk setempat. 

"Ukuran tanah 8 meter lebar  kali 10 meter panjang. Sudah lunas  kita bayar Rp. 20 juta. Dibayar secara cicilan," timpal Darma.

Kondisi rumah akan terlihat tidak layak huni, bila kita langsung masuk kedalam rumah. Bahkan dinding rumah dilampis dengan terpal. 

Nursalim bersama tim survie  Donie dan Humas melihat dengan jelas, kondisi rumah Jamirul.

"Insha Allah. Ibu sabar dan lengkapi persyaratan administarasi. Kita segera perbaiki rumah ibu," ujar Nursalim.

Di Padang, terutama warga yang berdomisili di pinggiran kota masih banyak yang rumah mereka patut direhab atau dibedah.

Bagi para Muzakki kondisi rumah Mustahik ini jadi  ladang amal saleh. 

Salah satu tokoh yang peduli membangun rumah kaum fakir di Kota Padanh  H..Herman Nawas, pemilik Universitas Putra Indonesia (UPI) Sumatra Barat.

Bekerjasama dengan Baznas Padang, H..Herman Nawas telah membangun sejumlah rumah layak huni untuk fakir dan miskin  di Kec. Bungus Teluk Labung dan Kec. Lubuk Begalung (Lubeg).

"Kita berharap pada aghniya' (orang orang kaya) yang Allah berikan kelebihan rezeki, kiranya bisa bersama sama dengan Baznas Padang membangun rumah kaum miskin ini," pinta Nursalim. AWKAR.