Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatkan, sangat kehilangan atas wafatnya sosok yang aktif berperan dalam khaul dan pemindahan jasad Tan Malaka |
Mendengar kabar duka wafatnya Paulus Manek, Staf Ahli Kantor Presiden (KSP), karena sakit Jantung yang dideritanya,
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan, S.Sos seketika langsung menuju RS St. Carlus jakarta, untuk memberikan penghormatan yang terakhir sebelum Almarhum diterbangkan ke Kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur, Sabtu (30/6).
Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan mengatkan, sangat kehilangan atas wafatnya sosok yang aktif berperan dalam khaul dan pemindahan jasad Tan Malaka itu, serta telah banyak memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Kabupaten Limapuluh Kota.
"Atas nama pribadi dan Kabupaten Limapuluh Kota, kita menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya, atas wafatnya Pak Paulus Manek.
Kita kehilangan. Beliau telah banyak memberikan bantuan dan dukungan, tiga tahun terakhir hampir tiap Bulan beliau datang ke Limapuluh kota. Banyak hal yang beliau usulkan dan perjuangkan.
Mulai dari masalah Harau menuju dunia, soal bencana alam serta pengerukan batang Maek dan kapur. Pembangunan pertanian, masalah sejarah dan peradaban.
Selain itu beliau juga aktif dalam prosesi khaul dan pemindahan jasad Tan Malaka," kenang Wakil Bupati yang akrab disap Buya itu.
Wabup Ferizal Ridwan juga mengakui, sebagai tenaga ahli utama di KSP, Almarhum Paulus Manek banyak memperkenalkan para pejabat dan petinggi negara dengan harapan bisa meningkatkan koneksi dan jaringan demi kemajuan Kabupaten Limapuluh Kota, termasuk perkenalan dirinya dengan Presiden Jokowi.
"Setahun lalu beliau ditugaskan Peresiden di KSP sebagai tenaga Ahli Utama di deputi V, banyak para petinggi negara, serta jaringannya yang beliau miliki telah diperkenalkan kepada kita, termasuk teman dekat beliau, Pak Jokowi. Dan hampir disetiap Departemen telah kami kunjungi untuk bertandang dan berdiskusi untuk kemajuan Kabupaten Limapuluh Kota," ungkap Wabup.
Kepada media ini, Wabup Ferizal Ridwan pun mengatakan, saat di rumah duka dirinya kembali diperkenalkan oleh salah satu teman dekat Almarhum secara khusus kepada Presiden Jokowi, dan kerabat lainnya.
"Meski dalam kondisi berduka, saya merasa sangat bangga bisa di perkenalkan dalam keluarga besar persaudaraan mereka terutama dengan Pak Jokowi, serta keluarga dan kerabat mereka termasuk dalam keluarga besar KSP. Selanjutnya pesan pak Jokowi, kami dimintak melanjutkan cita-cita dan perjuangan Pak Paulus melalui Masmar (mariono), sebab perjuangan dan upaya itu semua tidak boleh berhenti, dan masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan," pungkas orang nomor dua di Kabupaten Limapuluh Kota ini.
Sementara itu, Pak Mariono, salah satu teman dekat Almarhum mengenang, almarhum paulus Manek mengaku telah bersama-sama dengan Pak Jokowi sejak tahun 1994 silam, dengan istilah Tokek, Kadal dan Buaya. Mulai dari solo sampai Pak Jokowi sukses menjadi presiden.
"Dirumah duka ini, bersama Pak Jokowi, tiga serangkai (Tokek, Kadal dan Buaya), dipertemukan dalam suasanan duka dan kadal dalam kondisi tiada," kata Masmar pangilan akrab Mariono. (ul)