Presiden AS Donald Trump Tolak Proposal Putin

Itu adalah proposal yang tulus dari Presiden Putin, 
tapi Presiden Trump tidak menyetujuinya," kata Sanders seperti dilansir kantor berita AFP.

IMPIANNEWS.COM ( AS )

Presiden Donald Trump menolak permohonan Presiden Vladimir Putin agar Amerika Serikat mengizinkan Rusia menginterogasi mantan duta besar dan sejumlah warga AS. Sejumlah kalangan di Washington mengaku murka menganggap Trump akan mempertimbangkannya.

Pada awalnya, Trump menyebut permohonan itu sebagai ide yang 'tawaran yang luar biasa' dan terus mempertimbangkannya. Namun Rabu (18/7), juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders menyatakan Trump memutuskan untuk menolaknya.

"Itu adalah proposal yang tulus dari Presiden Putin, tapi Presiden Trump tidak menyetujuinya," kata Sanders seperti dilansir kantor berita AFP.

Putin menyampaikan permohonan itu dalam konferensi pers bersama Trump sesuai pertemuan puncak mereka di Helsinki, Finlandia, Senin (16/7).

Saat ditanya apakah dia akan mengekstradisi 12 agen intelijen Rusia yang didakwa di AS karena meretas komputer Partai Demokrat, dia menyatakan dia dapat bertemu pemerintah AS 'di tengah jalan.'

"Kami dapat mengizinkan perwakilan Amerika Serikat ke negara dan akan memeriksa 12 orang di Rusia," kata Putin.

"Lalu kita dapat mengharapkan bahwa Amerika Serikat akan bersikap resiprokal dimana saat mereka akan memeriksa penegak hukum, termasuk agen intelijen Amerika Serikat, yang melakukan tindakan ilegal di Rusia, kami minta kehadiran penegak hukum kami," kata Putin.

Bagi Rusia, fokusnya adalah memeriksa mantan Duta Besar AS untuk Rusia, Michael McFaul dan 11 lainnya dalam kasus Moskow melawan miliader investor dan aktivis HAM William Browder, pendorong sanksi UU Magnitsky kepada pejabat Rusia yang disahkan Kongres AS.

"Menurut saya itu, tawaran yang luar biasa," kata Trump di Helsinki, Finlandia.

Adapun McFaul menyatakan kemarahannya saat Sanders menyatakan Trump akan bertemu timnya guna mempertimbangkan proposal Putin, Rabu (18/7).

Namun pada Kamis (19/7), Sanders menegaskan tidak akan ada kesepakatan dengan Putin.

"Mudah-mudahan Presiden Putin akan mendatangkan ke-12 warga Rusia yang teridentifikasi ke Amerika Serikat, guna membuktikan bahwa mereka bersalah atau tidak," kata Sanders.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, telah menegaskan bahwa proposal Putin tersebut jelas akan ditolak.

"Itu tidak akan terjadi," kata Pompeo, Kamis (19/7) malam.

"Memang ada saran, komentar dan pemikiran Presiden Putin terkait penyelidikan itu. Presiden Trump dengan sangat jelas menyatakan kami tidak akan memaksa warga Amerika pergi ke Rusia untuk diinterogasi oleh Rusia," kata Pompeo.

Pekan lalu Robert Mueller, Kepala Penyelidikan Khusus soal keterlibatan Rusia dalam pilpres AS 2016 mendakwa 12 warga Rusia yang diduga meretas puluhan ribu email dan dokumen Partai Demokrat dengan menggunakan akun personal fiktif.

Pernyataan Sanders diumumkan di saat Senat AS membuat resolusi untuk menolak setiap langkah yang diambil pemerintah Trump, yang memungkinkan pejabat AS diperiksa oleh pejabat Rusia.

Bagai teguran keras kepada Gedung Putih, resolusi Senat AS itu disahkan dengan dukungan bulat dari kedua pihak, Republik dan Demokrat 98-0. "Biarkan resolusi ini menjadi peringatan kepada pemerintah bahwa Kongres tidak akan membiarkan ini terjadi," kata pemimpin minoritas Senat AS, Chuck Schumer. (nat)